Penerima Rumah Bantuan Gempa Pijay Dinilai Belum Tepat Sasaran

Penerima Rumah Bantuan Gempa Pijay Dinilai Belum Tepat Sasaran
Masjid Tgk Di Pucok Krueng di Pidie Jaya roboh akibat gempa. Foto OVIYANDI EMNUR

PM, Pidie Jaya – Hasil validasi data yang dilakukan oleh fasilitator konsultan terhadap penerima bantuan rumah rehab dan rekon panca gempa yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, 7 Desember 2016, dinilai tidak tepat sasaran.

Salah seorang warga Kecamatan Bandar Baru yang enggan namanya dipublis kepada pikiranmerdeka.co, Kamis (18/1) mengatakan, tim fasilitator yang bertugas untuk melakukan validasi data korban gempa sudah pernah diturunkan.

Namun, hasil yang dikeluarkan masih terdapat kekeliruan, dimana masih ada korban gempa yang rumahnya rusak parah tidak masuk dalam penerima bantuan.

“Terus buat apa juga dikirim tim, tetapi hasil validasinya tersebut sama saja, blunder juga. Masih ada korban gempa yang rumahnya rusak parah tidak masuk kedalam penerima bantuan tersebut,” katanya.

Dalam melakukan validasi data rumah rusak akibat gempa yang melanda Kabupaten Pidie Jaya satu tahun yang lalu, kata dia, tim fasilitator tersebut bekerja kurang lebih sekitar tiga bulan. Sayangnya, hasil yang keluar malahan lebih amburradul dari hasil verifikasi sebelumnya.

“Dalam melakukan validasi data rumah rusak akibat gempa tersebut, bagaimana sistem penilaian yang tim fasilitator terapkan. Sehingga penerima bantuan tersebut masih belum tepat sasaran. Sebenarnya apa yang dikerjakan tim validasi tersebut, apakah masih ada intervensi dari pihak lain, sehingga hasil validasi ini lebih parah dari pada hasil verifikasi yang dulu,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh warga Keude Lueng Putu, Saifuddin, yang merupakan salah satu korban yang rumahnya rusak akibat gempa 7 Desember 2016 silam. Dikatakan, dalam daftar penerima bantuan hasil validasi, namanya tidak tercantum.

“Jadi kemaren waktu ditempel pengumuman di Meunasah, rumah tidak kenak, tidak masuk nama saya. Kalau dicek rumah saya sudah empat kali dicek,” sebutnya.

Dia menjelaskan, pihak yang melakukan verifikasi atau validasi data rumah rusak akibat gempa tersebut, sudah beberapa kali mendatangi dirinya. Bahkan tim mengakui jika rumahnya rusak. Ironinya, kata Saifuddin, namya tidak masuk dalam daftar penerima bantuan rehap-rekons.

“Cuma nama yang keluar kemaren itu, tidak ada lagi nama kami. Saat ini saya tidak masuk sebagai salah satu penerima, padahal rumah saya rusak,” akunya.

Sementara itu, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya, M Nasir kepada pikiranmerdeka.co, Kamis (17/1) mengatakan, permasalahan penerima bantuan rehab rekon pasca gempa tersebut, masyarakat dapat menyanggah hasil validasi itu sampai batas waktu yang telah ditentukan.

“Data penerima hasil validasi ini masih bisa disanggah sampai hari Jumat besok. Karena saat ini masa uji public,” kata M Nasir.

Disebutkan, batas waktu untuk melakukan penyanggahan hasil validasi data penerima bantuan rehab rekon pasca gempa tersebut hingga Jumat 20 Januari 2018. “Jika tidak ada sanggahan dari masyarakat terkait hasil validasi itu, maka data tersebut akan di SK kan, dan segera dilanjutkan ke rehab rekon,” tuturnya.

“Silahkan disanggah hasil validasi tersebut, jangan hanya membantah di facebook ataupun mengadu kepada wartawan, itu tidak ada artinya. Karena yang bisa merubah data tersebut merupakan tim validasi,” tambahnya.

Lebih lanjut M Nasir menuturkan, untuk katagori rumah rusak diatas 70 persen akan mendapat bantuan stimulant sebanyak Rp 85.000.000, untuk rumah yang rusak total Rp 85 juta, untuk katagori sedang dengan kerusakan diatas 30 persen memperoleh Rp 20.000.000.

Dijelaskan, daftar penerima bantuan stimulant “rekon”, merupakan yang pada masa terjadinya gempa, rumah tersebut roboh total, sedangkan “rehab” yaitu kerusakan diatas 70 persen keatas, sedangkan “sedang” dengan kerusakan 30 persen hingga 69 persen.

“Kalau rehab dan rekon itu sama dia, 85 juta dapat bantuan stimulan. Rehap yang rusak diatas 70%, sedangkan yang 100% itu rekon, kalau kita foto tidak ada rumah lagi, tetapi dana bantuannya sama, 85 juta juga. Untuk yang rusak sedang dapat 20 juta,” tutupnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait