Penanganan Karhutla Perlu Libatkan Semua Pihak

IMG 20210303 WA0007 660x330 1
Peninjauan karhutla. [Dok. Ist]

PM, Banda Aceh – Upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak atau stakeholder terkait. Pasalnya, upaya pemadaman dan penindakan di lapangan saja tidak akan efektif mengurangi risiko kebakaran.

“Semua pihak harus menggencarkan sosialisasi dan upaya penyadaran masyarakat secara menyeluruh, menyangkut dampak buruk Karhutla yang bisa jadi akan diwarisi secara turun temurun,” ujar Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat meninjau lokasi Karhutla, di Gampong Suak Puntong, Nagan Raya, Rabu (3/3/2021).

Edukasi dan sosialisasi perlu digencarkan. Kata Nova, dalam jangka panjang upaya ini akan lebih efektif, yaitu membangun kesadaran masyarakat agar tidak lagi melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.

“Karena meski lebih murah, namun risiko dan kerugian yang ditimbulkan akan sangat besar,” kata Nova.

Kendati penegakan hukum penting, namun menurutnya itu harus menjadi upaya terakhir, karena sosialisasi dan penyadaran jauh lebih berimbas positif.

“Dekati masyarakat dengan penuh simpatik. Bila perlu, ke depan, pemerintah daerah menyusun mekanisme tertentu, untuk membantu masyarakat yang ingin membuka lahan. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar,” tutur Nova.

Ia juga mengingatkan, meski secara kuantitatif belum tergolong besar, namun upaya pencegahan dan pemantauan harus terus dilakukan, agar Karhutla tidak meluas dan bisa sedini mungkin diantisipasi.

”Dalam waktu dekat, sebagai upaya antisipasi hal mendesak yang harus kita lakukan adalah melengkapi peralatan lapangan seperti pompa air portabel yang harus segera tersedia dalam waktu dekat sebanyak 20 unit dan selang serta sejumlah peralatan pendukung lainnya,” ujar Gubernur.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu telah terjadi Karhutla di perbatasan Aceh Barat dan Nagan Raya, tepatnya di Gampong Peunaga Cut Ujong yang berada dalam wilayah Aceh Barat dan Gampong Suak Puntong yang masuk dalam wilayah Nagan Raya. Karhutla yang terjadi di dua gampong yang bertetangga ini menghanguskan kurang lebih 10 hektar.

Upaya pemadaman yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh dan BPBD di kedua kabupaten dibantu oleh TNI dari jajaran Kodam Iskandar Muda dan Korem 012/Teuku Umar serta jajaran dan Polri dari jajaran Polda Aceh dan Polres di kedua kabupaten, telah berhasil memadamkan api. Meski demikian, pemantauan tetap dan terus terus dilakukan di lokasi Karhutla.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

WhatsApp Image 2024 11 07 at 02.32.03
Pj. Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, ZA, M. Si Bersama Pj. Ketua PKK Aceh, Safriati menghadiri Hari Keluarga sekaligus melepas peserta Jalan Santai pada peringatan Hari Milad Universitas Syiah Kuala (USK) 63 Tahun 2024 di Tugu USK, Darussalam, Minggu, 03/11/2024 Foto: Biro Adpim

Pj Gubernur Safrizal Lepas Jalan Santai dan Meriahkan Hari Keluarga USK ke-63

Ini Risiko Lingkungan dari Pembangunan PLTA Tampur
Dok. 27 Oktober 2018, Aksi warga yang diwakili oleh Kepala Desa, Datok, Geuchik di Kecamatan Simpang Jernih sepakat untuk menolak PLTA Tampur-1. (Foto/Ist)

Ini Risiko Lingkungan dari Pembangunan PLTA Tampur