Pemkot Banda Aceh Buka Ruang Isolasi di RSU Cut Meutia

Pemkot Banda Aceh Buka Ruang Isolasi di RSU Cut Meutia
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meninjau ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di RSU Cut Meutia, Senin (24/8/2020. (Foto/Humas)

PM, Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meresmikan ruang Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (Pinere) alias tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 di RSU Cut Meutia, Senin (24/8/2020).

Di rumah sakit swasta yang terletak di Jalan Cut Meutia, Kampung Baru, Baiturrahman itu kini tersedia 50 tempat tidur lebih bagi pasien yang terjangkit virus Corona. Fasilitas per kamarnya dilengkapi AC, kulkas hingga dispenser.

Aminullah mengatakan penambahan ruang pinere untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. “Per 23 Agustus jumlahnya sudah 346 orang dan 225 di antaranya masih dirawat. Salah satu sebab lonjakan kasus, karena banyak dari kita yang masih abai menjalankan protokol kesehatan,” kata dia usai prosesi pemotongan pita yang turut dihadiri Azwar Abubakar selaku owner RSU Cut Meutia, Camat Baiturrahman M Rizal, unsur Muspika Baiturrahman, dan aparatur Gampong Kampung Baru.

Dengan adanya prediksi bahwa kasus positif Corona akan semakin bertambah, Aminullah menekankan, rumah sakit butuh persiapan ekstra. Apalagi, pemerintah provinsi juga mengharuskan semua daerah untuk menambah tempat tidur perawatan bagi pasien Covid-19.

Sebelumnya, Pemkot Banda Aceh juga telah menyediakan 33 tempat tidur di Ruang Pinere RSUD Meuraxa. “Dari 33 tempat tidur di sana, saat ini sedang dipakai 12 unit untuk merawat pasien Covid-19. Nanti kalau di sana sudah penuh, baru kita fungsikan yang di RSU Cut Meutia ini,” ujarnya lagi.

Ia pun meminta dinas kesehatan untuk mempersiapkan ruang pinere, baik paramedis, ketersediaan alat pelindung diri (APD), dan prasarana lain. “Cek sampai pada ketersediaan air hingga listrik juga. Kita harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang ingin keluar dari situasi pandemi,” kata Aminullah.

Ia juga menyoroti kasus positif Corona di lingkungan tenaga medis. “Ini cemeti bagi semua, petugas medis juga kena. Artinya apa, tidak ada yg kebal. Mari kita saling menjaga dengan menerapkan protokol kesehatan: jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan tidak berkerumun,” katanya.

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait