PM, TAPAKTUAN–Beberapa oknum panitia peringatan HUT ke-70 RI di jajaran Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Aceh Selatan dituding tidak becus bekerja dan lalai dalam banyak hal.

Pasalnya, meskipun ini even kabupaten dan digelar di Tapaktuan, aliran listrik saja tidak mampu disediakan di tempat kegiatan acara, yang dipusatkan di Taman Pala Indah, Jalan Merdeka, Kota Tapaktuan. Oknum panitia tersebut, malah lebih memilih mengharap pasokan listrik melalui rumah warga.

Akibatnya, warga menjadi panik karena kabel masih aktif tersebut diperkirakan bertegangan tinggi dengan ujung yang satunya ikut berserakan di rumah warga yang telah ikhlas membantu demi suksesnya acara.

Warga yang tidak mau disebutkan namanya itu, menyebutkan ia sudah menghubungi beberapa kalangan pejabat Setdakab Aceh Selatan yang dianggap bisa membantu, tapi diperoleh jawaban “besok sambungan dipulihkan”.

Salah seorang pejabat Pemkab Aceh Selatan yang disebut-sebut sebagai yang bertanggung jawab mengatur lokasi, ketika dihubungi, HP-nya tidak aktif. SMS pun tidak dibalas.

“Bukan itu saja, beberapa acara, seperti senam masal, tarik tambang maupun lomba layangan, panitia juga mengambil aliran listrik untuk kebutuhan alat pengeras suara dari rumah warga dan Musalla. Untuk even kabupaten cara begini jelas memalukan,” ujar Buyong Misran, warga setempat.

Muhammad Ali, pemilik rumah yang telah menyumbang aliran listrik melalui rumahnya, ketika dikonfirmasi, Senin (17/08/2015) membenarkan kejadian yang berujung tidak enak itu. Ia mengatakan, hari pertama acara malam kesenian, yang dimulai pada Jumat (14/08) sore, beberapa rombongan sanggar telah hadir di lokasi dengan personil tari rata-rata anak usia sekolah dasar (SD). Namun, mereka tidak bisa tampil karena peralatan belum hidup gara-gara aliran listrik belum tersedia.
Menurut Muhammad Ali,  personil pemasang teratak juga harus bekerja di dalam gelap gulita pada malam persiapan Kamis (13/08) malam di Taman Pala Indah akibat ketiadaan aliran listrik. “Kami sudah nggak jelas lagi ini. Tadi dikatakan teratak sudah cukup, tapi tiba-tiba dapat kabar malam ini ditambah tiga unit lagi agar segera di pasang. Terpaksa kami bekerja di dalam gelap gulita, yang terkadang dibantu penerangan dari lampu mobil jika ada mobil,” kata Muhammad Ali mengutip pengakuan sejumlah personil pemasangan teratak.

Terkait hal ini, Sekretaris Panitia HUT ke 70 RI yang juga Kabag Pemerintahan Setdakab Aceh Selatan, H Zulkarnaini M.Si menyangkal tudingan yang menyebutkan pihaknya tidak becus bekerja.

“Tidak benar kami biarkan kabel listrik telanjang begitu, sebab pada saat itu kondisi hujan lebat makanya kabel yang diambil arus listriknya dari rumah seorang warga itu belum kami lepas. Namun, sorenya pihak PLN langsung menanganinya sehingga tidak ada persoalan lagi dan masalah itu kami anggap sudah selesai,” kata Zulkarnaini.

Menurut dia, penyebab pihaknya ambil arus listrik dari rumah warga, karena di lokasi acara Taman Pala Indah sampai saat ini belum tersedia atau belum terpasang arus listrik PLN.

[PM004]

Komentar