NasDem Aceh Serahkan Pemilihan Pengganti Tu Sop kepada Ulama

WhatsApp Image 2024 08 29 at 16.32.22
Pasangan Bustami Hamzah dan Tgk Muhammad Yusuf Abdul Wahab (Tu Sop) diantar pendukung mendaftar ke KIP Aceh, Kamis, 29 Agustus 2024. Foto: PM/Oviyandi Emnur

PM, Banda Aceh – Partai NasDem Aceh, salah satu partai pengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh Bustami Hamzah dan Tgk HM Yusuf A Wahab (Tu Sop), mulai membahas sosok pengganti Tu Sop yang baru saja wafat.

Bersama partai-partai koalisi lainnya, seperti Partai Golkar, PAN, PAS Aceh, dan PDA, NasDem Aceh memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait pengganti Tu Sop kepada para ulama di Aceh.

Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah Partai NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam menentukan sosok pengganti.

“Kami menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait calon pengganti Tu Sop kepada ulama Aceh. Biarlah ulama yang memutuskan, dan kami akan mengikuti apa yang mereka putuskan,” ujar Raji, Senin (9/9/2024).

Raji menjelaskan bahwa meskipun partai-partai koalisi telah mendiskusikan calon pengganti, mereka merasa perlu menghormati suasana duka setelah kepergian Tu Sop.

“Proses penjaringan sudah selesai kami bahas bersama partai koalisi, namun karena situasi sedang berduka, tentu kita butuh waktu untuk melanjutkan ke tahap berikutnya,” jelasnya.

Raji juga menyampaikan bahwa wafatnya Tu Sop merupakan kejadian yang tak terduga, mengingat peran pentingnya dalam pencalonan Bustami Hamzah sebagai gubernur Aceh. “Kami tidak memperkirakan situasi ini akan terjadi, karena Tu Sop adalah sosok penting dalam pencalonan Bustami Hamzah,” ujarnya.

Selain itu, Raji menambahkan bahwa masih ada beberapa pertimbangan yang perlu dibicarakan lebih lanjut dengan Bustami Hamzah dan partai-partai koalisi untuk memastikan pengganti Tu Sop dapat melanjutkan visi dan misi yang telah direncanakan.

Sebagai informasi, Tu Sop, yang juga dikenal sebagai ulama berpengaruh di Aceh, merupakan calon wakil gubernur yang mendampingi Bustami Hamzah. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, terutama bagi masyarakat dan kalangan ulama di Aceh.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait