Limbah Medis Rumah Sakit Bireuen Berserakan di TPA Peusangan

Limbah Medis Rumah Sakit Bireuen Berserakan di TPA Peusangan
Syarifuddin,  warga Cot Buket memperlihatkan infuse yang ditemukan dari tumpukan sampah di TPA Cot Buket, Peusangan. Joniful Bahri.Syarifuddin,  warga Cot Buket memperlihatkan infuse yang ditemukan dari tumpukan sampah di TPA Cot Buket, Peusangan. Joniful Bahri.

PM, Bireuen – Sebagian warga yang bermukim di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen mengeluh terhadap temuan limbah medis rumah sakit Bireuen di kawasan itu.

Kepada Pikiranmerdeka.co mengaku, limbah medis tersebut berupa botol obat-obatan, botol infus, jarum suntik, jarum yang berserakan dalam tumpukan sampah. Penduduk Cot Buket memperlihatkan limah yang dipungut dari  tumpukan sampah, terbungkus dengan kantong plastik.

“Ini salah satu buktinya, baik  jarum suntik dan alat untuk infuse dan merupakan  sampah rumah sakit sering dibuang di sini,” jelas Syarifuddin, seorang warga Cot Buket Peusangan.

Selain  persoalan limbah rumah sakit,  air rembesan dari limbah  tumpukan sampah di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cot  Buket juga berdampak terhadap kebun warga setempat.

Belakangan ini, air limbah yang mengalir ke kebun warga berubah warna menjadi warna hitam pekat dan menabur bau tidak sedap sehingga berdampak terhadap pencemaran lingkungan.

”Sebenarnya sudah tersedia bak penampung air yang terserap dari TPA, tetapi selama ini tidak dilengkapi penyaring oleh Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan, dan Pertamanan Bireuen. Sehingga saat meluap,  air limbah ini mengalir ke kebun warga,” terang M Yahya, warga lainnya.

Menurut M Yahya, selama ini  saluran pembungan air limbah hanya dibuat dalam lokasi TPA saja, sehingga air limbah tersebut langsung terbuang ke kebun melalui gorong gorong gampong.

Selanjutnya sambung Yahya, air limbah tersebut mengalir dari Cot Buket, ke Cot Girek, Paya Kareung yang kemudian mengalir ke Cot Kumude.

”Dulu di sini memang tidak ada sungai, yang ada hanya kebun warga, namun belakangan karena sering terjadi pembuangan air limbah, sehingga sudah seperti alur sungai kecil,” ujarnya.

Direktur rumah sakit dr Fauziah Bireuen, dr Muhktar Mars melalui Kepala Bagian Tata Usaha,  Mukhlis S.Kep kepada Pikiran Merdeka, Senin (26/10/2015) mengatakan, biasanya untuk limbah medis itu dimusnahkan oleh petugas kebersihan rumah sakit.

“Sampah lainnya di rumah sakit itu tetap diambil oleh petugas Pengelolaan Pasar, Kebersihan, dan Pertamanan, karena telah dilakukan kerjasama atau MoU terkait sampah rumah sakit,” kata Mukhtar.

Kadis Pengelolaan Pasar, Kebersihan, dan Pertamanan Bireuen, Zamri SE yang dikonfirmasi Pikiran Merdeka  usai rapat dengan Bupati Bireuen, Senin (26/10/2015) mengatakan, sejauh ini pihaknya hanya mengangkut sampah non medis, seperti sampah biasa, tapi kalau limbah medis seperti  botol obat-obatan, botol infus, jarum suntik, jarum memang jarang diambil oleh petugas kebersihan.

Sementara pantuan Pikiran Merdeka di TPA Cot Buket, Peusangan, tumpukan  limbah medis seperti botol obat-obatan, botol infus, jarum suntik, jarum  berserakan dalam tumpukan sampah lainnya.

[PM005]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

trra2d91vb1ja5y
Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah SE MSi bersama Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP MM menyerahkan Dana Pembinaan juara 1 lomba gampong tingkat Provinsi Aceh tahun 2024 Kepada Keuchik Bueng Sidom, Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Banda Aceh, Jumat (05/97/2024). FOTO: MC ACEH BESAR

Bueng Sidom Gampong Terbaik Aceh 2024