PM, JEDDAH – Pesawat Garuda Indonesia berbadan besar dengan nomor penerbangan GIA2107 yang membawa jemaah haji Aceh kloter 7 mendarat dengan mulus di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu malam (24/5/2025), sekitar pukul 23.51 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Ahad dini hari pukul 03.50 WIB.
Penerbangan tersebut menempuh waktu sekitar delapan jam dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar. Total 393 orang berada dalam rombongan ini, terdiri dari 386 jemaah dan 7 petugas haji.
“Alhamdulillah BTJ 7 atau kloter 7 sudah landing di Jeddah dan langsung jalan ke Mekah,” ujar Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh, Drs H Azhari MSi, yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh.
Jemaah kloter 7 berasal dari lima daerah, yaitu Aceh Tamiang, Aceh Barat, Kota Langsa, Sabang, dan Banda Aceh. Setibanya di Jeddah, mereka langsung diberangkatkan menggunakan bus menuju Mekah dan ditempatkan di Alzaayir Al Akhyar Hotel, salah satu dari tiga hotel yang telah disiapkan untuk jemaah haji Aceh.
Di Kota Mekah, jemaah Aceh akan menempati tiga hotel yang semuanya berada di Sektor 9 kawasan Misfalah, yakni Al Masfalah Hotel, Abeer Alfadila Hotel, dan Alzaayir Al Akhyar Hotel.
Sementara itu, kloter 8 yang seluruh jemaahnya berasal dari Kabupaten Pidie dijadwalkan berangkat dari Aceh pada Ahad malam (25/5/2025) pukul 21.10 WIB.
Jemaah yang telah berada di Mekah saat ini sedang menjalani rangkaian ibadah umrah seperti tawaf, sa’i, dan tahallul. Mereka juga rutin melaksanakan shalat di Masjidil Haram, meski diimbau untuk membatasi aktivitas di luar ruangan karena suhu udara di Tanah Suci yang cukup tinggi.
“Kami mengingatkan jemaah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, karena saat ini suhu di Tanah Suci sangat panas,” ujar Azhari. Ia menambahkan, berdasarkan informasi cuaca, suhu di Mekah mencapai 39 derajat Celsius kemarin dan sempat menembus 42 derajat Celsius pada Rabu lalu.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik, terutama menjelang puncak ibadah haji. “Jangan memaksakan diri shalat di Masjidil Haram saat siang hari. Karena jemaah butuh tenaga yang cukup dan harus tetap bugar untuk menghadapi puncak haji,” imbuhnya.
“Walaupun siangnya shalat di hotel, insyaAllah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram,” pesan Azhari.
Selain itu, Azhari turut mengingatkan agar jemaah tetap menjaga kesehatan di tengah kondisi cuaca dan risiko penyebaran MERS-CoV di Arab Saudi, serta memastikan istirahat yang cukup selama menjalankan ibadah.
Belum ada komentar