Jelang Idul Adha, Harga Daging Naik

Jelang Idul Adha, Harga Daging Naik
PETUGAS dari Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan, M Yusuf sedang memeriksa kondisi daging meugang yang akan dijual kepada masyarakat di tempat pemotongan hewan milik Rosbi, di Desa Lhok Bengkuang Kota Tapaktuan, Senin (21/9). Harga daging pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 8,33 persen dari sebelumnya Rp 125 ribu/kg menjadi Rp 130 ribu/kg. Hendrik Meukek.

PM, TAPAKTUAN – Tiga hari menjelang hari raya Idul Adha 1436 Hijriah, harga daging di Pasar Inpres Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan  merangkak naik. Kenaikan ini juga diikuti beberapa jenis sayur mayur.

Data yang diperoleh dari Dinas Perindagkop dan UKM Aceh Selatan, Senin (21/09/2015), menyebutkan bahwa, harga daging lembu/kerbau dari sebelumnya sebesar Rp 125 ribu per kilogram naik menjadi Rp130 ribu per kilogram atau 8,33 persen.

“Kenaikan ini sudah biasa menjelang hari raya kurban, meskipun kenaikan harga daging pada hari raya Idul Adha tidak sama dengan hari raya Idul Fitri. Sebab, di Idul Adha banyak daging kurban, sehingga pedagang tidak berani menstok gading dalam jumlah banyak,” kata Kabid Perdagangan Disperindagkop Aceh Selatan, Darmawan SE.

Selain itu, lanjutnya pada hari raya haji ini, masyarakat banyak juga yang menggunakan daging ayam. Karenanya, kenaikan harga daging lembu/kerbau di Aceh Selatan pada hari meugang (sehari sebelum lebaran-red) diperkirakan angka tertinggi berada pada level Rp 150 ribu/kg.

Kenaikan harga pada sayur mayur yang paling menentukan terjadi pada cabai rawit, yakni dari sebelumnya Rp 20.000 per kilogram naik menjadi Rp 40.000 per kilogram, begitu juga dengan cabai merah besar dari sebelumnya Rp 22 ribu per kilogram menjadi Rp 28 per kilogram atau 27,27 persen. Kenaikan harga sayur mayor juga terjadi pada kentang, meskipun sedikit.

“Untuk bahan pokok serta sayur mayur lainnya sampai hari ini (Senin-red) tergolong masih stabil, tapi untuk harga ke depannya khususnya menjelang meugang hari raya saya belum dapat memprediksinya karena hal itu tergantung dengan kondisi pasar,” ujar Dermawan.

Di tempat terpisah, Rosbi, salah seorang pedagang lembu/kerbau di Tapaktuan mengatakan, kenaikan harga daging adalah hal yang wajar menjelang meugang hari raya.

Soalnya, harga seekor kerbau maupun sapi saat ini telah mengalami kenaikan sebesar 20 persen dari tahun sebelumnya.

“Kenaikan harganya mencapai Rp 18 juta sampai Rp 20 juta pe ekornya. Sehingga hal ini secara otomatis berdampak terhadap tingginya harga penjualan daging perkilonya kepada masyarakat konsumen,” jelasnya.

[PM005]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait