Bibit Pohon Pengaman Banjir di Abdya Hanyut Terseret Arus

Bibit Pohon Pengaman Banjir di Abdya Hanyut Terseret Arus
Bibit Pohon Pengaman Banjir di Abdya Hanyut Terseret Arus

PM, BLANGPIDIE – Ribuan bibit pohon berupa Sukun, Jengkol dan Ara yang ditanam sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Manggeng oleh Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan hanyut diterjang arus air.

“Ada sekitar 4 ribu lebih batang pohon pengendali banjir yang kita tanam di sepanjang DAS Krueng Manggeng beberapa waktu lalu ternyata banyak yang hanyut karena banjir yang melanda sejumlah wilayah di Abdya,” kata Kepala BLHKP Abdya Adianur, Senin (14/12/2015).

Hanyutnya ribuan batang pohon pengaman tebing sungai tersebut terjadi pada Jum’at (11/12/2015) sore lalu. Dimana, banjir luapan sungai Krueng Manggeng menghanyutkan ribuan batang bibit pohon yang baru saja di tanam.

Akibat musibah itu, lanjut Adianur, sedikitnya ada sekitar 3000 batang pohon yang ditanam dengan menggunakan pagar jaring dan sekitar 1000 batang tanpa pagar hanyut terbawa arus.

“Yang tersisa berdasarkan hasil perhitungan tim kami hanya sekitar 2500 batang lagi masih kokoh berdiri dengan pagar,” ungkapnya.

Bibit pohon pengaman tebing dari banjir itu ditanam sepanjang sungai dengan panjang kurang lebih 7 kilometer atau sepanjang DAS Krueng Manggeng, dan itu merupakan Program Perkampungan Iklim (Proklim) tahun 2015. Program dimaksdu melibatkan Kelompok Masyarakat “Bineh Rimba” yang diketuai Devi Zulrafli.

Titik nol penanaman dimulai dari Dusun Lhok Batee Intan, Desa Padang Kecamatan Manggeng. “Kita mulai tanamnya dari hulu sungai yakni di Lhok Batee Intan, seterusnya langsung arah muara,” sebut Adianur.

Namun sayang, belum satu bulan pasca penanaman, musibah banjir melanda kawasan Abdya dan sekitarnya. Banjir telah menghanyutkan sebagian besar tanaman pengendali banjir dimaksud. Untuk itu, BLHKP akan mengupayakan mengganti tanaman yang sangat dibutuhkan sepanjang bibir pantai itu pada tahun 2016 mendatang.

“Kita programkan kembali, mudah-mudahan tidak ada kendala,” demikian harapnya. [PM006]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

WhatsApp Image 2024 08 11 at 12 22 231
Pj Gubernur Aceh, Bustami, SE, M.Si., melakukan Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Jalaluddin, SH., M.M, sebagai Penjabat Bupati Bireuen, Ir. Sunawardi, M.Si, sebagai Penjabat Bupati Aceh Barat Daya, dan Subhandhy, AP., M.Si, sebagai Penjabat Bupati Aceh Tengah, di Anjong Mon Mata Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu, 11/8/2024. Foto: Humas Aceh

Lantik Tiga Pj Bupati, Pj Gubernur Bustami Ingatkan Pentingnya Kesiapan PON dan Pilkada Serentak

JKMA Minta Maaf ke Wartawan
Abdullah Dagang saat membagikan Surat Pernyataan Sikap Honorer. [Pikiran Merdeka | Saptian Antonio]

JKMA Minta Maaf ke Wartawan

PELATIHAN TENUN Pelatih pembuatan tenun dari ahli usaha tenun Datok Laksamana, Tanjung Pura Medan Sumatera Utara dengan disaksikan pejabat Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan, sedang melatih perempuan setempat membuat sungket tenun motif khas Aceh Selatan di Balai Tenun Desa Arafah, Kecamatan Samadua, Selasa (6/10). Hendrik Meukek.
PELATIHAN TENUN Pelatih pembuatan tenun dari ahli usaha tenun Datok Laksamana, Tanjung Pura Medan Sumatera Utara dengan disaksikan pejabat Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan, sedang melatih perempuan setempat membuat sungket tenun motif khas Aceh Selatan di Balai Tenun Desa Arafah, Kecamatan Samadua, Selasa (6/10). Hendrik Meukek.

Sungket Tenun Khas akan Dijadikan Pakaian Aceh Selatan

23 Nelayan Aceh Kembali Ditangkap di Myanmar
Sejumlah nelayan Aceh mengenakan topi putih yang sempat ditahan di luar negeri karena terlibat ilegal fisihing tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (30/1/2019). (Antara Aceh/Ampelsa.)

23 Nelayan Aceh Kembali Ditangkap di Myanmar