PM, TAPAKTUAN – Banjir masih menggenangi Desa Cot Bayu, Kecamatan Trumon Tengah, Aceh Selatan, hingga saat ini. Warga setempat masih bertahan di lokasi pengungsian dan rumah-rumah sanak family.
Pantauan pikiranmerdeka.co, hingga Selasa (14/11) ketinggian air di lokasi banjir masih mencapai 1 meter lebih.
Banjir ini diakibatkan oleh meluapnya sungai Gelombang perbatasan Aceh Selatan dengan Subulusalam dan Aceh Singkil. Bajir yang terjadi sejak Kamis (9/11) malam lalu, merendam sejumlah desa di Aceh Selatan.
Selain telah merendam puluhan rumah penduduk dan puluhan hektar lahan perkebunan sawit dan jagung juga mengakibatkan ratusan warga setempat mengungsi ke tempat-tempat lebih aman.
Kepala Dusun Sejahtera, Desa Cot Bayu, Trumon Tengah, T Sulaiman mengatakan, banjir yang merendam desa setempat sampai saat ini baru surut sekitar 15 cm. Akibatnya ratusan warga setempat masih bertahan di lokasi pengungsian.
“Sampai saat ini warga masih bertahan di lokasi pengungsia yang berada dalam wilayah Desa Cot Bayu. Karena banjir masih merendam rumah-rumah penduduk setinggi 1 meter,” kata T Sulaiman.
Menurutnya, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, warga korban banjir terpaksa menumpang speed boat untuk berbelanjang di pasar ladang rimba. Speed Boat tersebut adalah milik desa setempat bantuan dari Gubernur Aceh.
“Dalam sekali jalan speed boat tersebut memuat warga sebanyak 10 – 15 orang. Untuk mengakomodir kebutuhan warga berbelanja, speed boat tersebut melansir warga bolak-balik pulang pergi setiap harinya,” ungkap T Sulaiman.
Selain menggunakan speed boat, kata dia, sebagian warga korban banjir lainnya ada yang mengarungi banjir berjalan kaki sedalam 1 meter lebih untuk pergi berbelanja ke pasar Ladang Rimba dengan jarak tempuh mencapai 5 km lebih.
Dia menyatakan, bantuan yang telah disalurkan Pemkab Aceh Selatan diantar langsung Wakil Bupati, Kamarsyah dan Sekdakab H Nasjuddin serta beberapa pejabat kepala SKPK lainnya hanya bantuan masa panik dan makanan ringan.
Karena dinilai tidak mencukupi, warga setempat terpaksa mengarungi banjir untuk pergi ke pasar Ladang Rimba berbelanja kebutuhan pokok.()
Belum ada komentar