19 Pebisnis Indonesia Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia 2014

19 Pebisnis Indonesia Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia 2014
19 Pebisnis Indonesia Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia 2014

Jakarta – Majalah ekonomi terkemuka dunia, Forbes, kembali merilis daftar orang terkaya dunia 2014. Tim periset kekayaan global Forbes dalam rilis yang dikutip Selasa 4 Maret 2014, menemukan 1.645 miliarder dengan kekayaan bersih sekitar US$6,4 triliun. Jumlah tersebut naik dibanding tahun lalu yang tercatat US$5,4 triliun.

Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya berasal dari Indonesia. Peringkat pertama daftar orang terkaya Indonesia masih dikuasai keluarga Hartono. R. Budi Hartono dari Grup Djarum mencatat kekayaan US$7,6 miliar atau sekitar Rp88 triliun, sedangkan Michael Hartono US$7,3 miliar atau setara Rp84,6 triliun.

Peringkat dunia orang terkaya Indonesia itu masing-masing di posisi 173 dan 184. Total kekayaan keluarga Hartono itu mencapai US$14,9 miliar atau setara Rp172,6 triliun.

Menyusul di peringkat ketiga adalah pemilik CT Corporation, Chairul Tanjung yang memiliki kekayaan US$4 miliar. Kemudian, Sri Prakash Lohia dengan kekayaan US$3,5 miliar. Di posisi lima besar terdapat Peter Sondakh dengan pundi-pundi harta tercatat US$2,8 miliar.

Peringkat dunia Chairul Tanjung 375, Sri Prakash 446, sedangkan Peter Sondakh di peringkat 609.

Berikut peringkat 19 orang terkaya RI versi Forbes:
1. R. Budi Hartono (US$7,6 miliar).
2. Michael Hartono (US$7,3 miliar).
3. Chairul Tanjung (US$4 miliar).
4. Sri Prakash Lohia (US$3,5 miliar).
5. Peter Sondakh (US$2,8 miliar).
6. Mochtar Riady dan keluarga (US$2,5 miliar).
7. Sukanto Tanoto (US$2,1 miliar).
8. Bachtiar Karim (US$2 miliar).
9. Theodore Rachmat (US$1,85 miliar).
10. Tahir (US$1,85 miliar).
11. Murdaya Poo (US$1,75 miliar).
12. Martua Sitorus (US$1,7 miliar).
13. Achmad Hamami dan keluarga (US$1,6 miliar).
14. Ciputra dan keluarga (US$1,3 miliar).
15. Low Tuck Kwong (US$1,3 miliar).
16. Edwin Soeryadjaya (US$1,2 miliar).
17. Hary Tanoesoedibjo (US$1,2 miliar).
18. Harjo Sutanto (US$1,1 miliar).
19. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$1 miliar).

Para miliarder Indonesia itu mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari bisnis mereka di beberapa industri. Terbanyak di sektor manufaktur, disusul energi, dan lainnya di industri real estate, minyak, media, finansial, investasi, serta fashion dan ritel.

Orang terkaya Indonesia yang menumpuk harta mereka di sektor manufaktur adalah Michael Hartono, Sri Prakash Lohia, Bachtiar Karim, dan Martua Sitorus.

Michael Hartono menjadi orang terkaya kedua di Indonesia di bawah kakaknya, R, Budi Hartono, yang kekayaannya turun US$900 juta dalam 12 bulan terakhir. Induk usaha terbesar keluarga Hartono adalah PT Bank Central Asia Tbk, bank swasta terbesar di Indonesia.

Bisnis lainnya adalah pabrik rokok kretek Djarum, yang didirikan ayah Michael di Kudus, Jawa Tengah. Djarum adalah pembuat rokok kretek terbesar ketiga di Indonesia, serta memperoleh keuntungan dari peluncuran produk rokok yang ringan kandungan tar dan nikotin. Aset lain termasuk saham di bisnis telekomunikasi melalui Sarana Menara Nusantara.

Sri Prakash Lohia. Miliarder kelahiran India ini mengendalikan bisnis Indorama Ventures, sebagai penghasil polyethylene terephthalate terbesar di dunia, bahan dasar pembuat botol plastik. Indorama juga membeli saham perusahaan pembuat sarung tangan di Malaysia, YTY Industry, senilai US$270 juta.

Pria dengan dua anak itu menginvestasikan US$6 juta untuk mendirikan Politeknik Enjinering Indorama di Jawa Barat. Anaknya, Amit, menjalankan bisnis dagang Indonesia dan Afrika dari Singapura.

Sementara itu, adiknya, Aloke, juga miliarder yang menjalankan usahanya dari Thailand. Lohia yang juga ipar miliarder baja India, Lakshmi Mittal, mengklaim memiliki koleksi litograf berwarna terbesar kedua di dunia.

Bachtiar Karim menjalankan bisnis dengan bendera Musim Mas, produsen eleokimia dan kelapa sawit di Indonesia. Perusahaan ini juga memiliki sejumlah kapal, termasuk kapal tanker, dan salah satu kilang minyak sawit terbesar di dunia. Almarhum ayahnya, Anwar, mendirikan pabrik sabun Nam Cheong pada 1972.

Keluarga Bachtiar juga telah mendanai pusat entrepreneur di Universitas Sumatera Utara di Medan. Dia juga merupakan donor reguler ke almamaternya, National University of Singapore.

Martua Sitorus, yang berdagang ikan sejak remaja, kini menjadi salah satu pendiri Wilmar International, produsen minyak sawit terbesar dunia. Dia mengundurkan diri sebagai chief operating officer (COO) pada Juli lalu, setelah mengemban posisi itu selama 7 tahun. Kini pria dengan empat orang anak itu menduduki jabatan sebagai ketua eksekutif.

Ia berniat untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada bisnis keluarganya, dan membeli saham perusahaan batu bara Australia, Whitehaven. Bersama dengan miliarder Singapura, dan pendiri Wilmar, Kuok Khoon Hong, Martua juga memiliki gedung pencakar langit, London Aviva Tower.

Adapun orang terkaya di Indonesia yang menumpuk harta di bisnis properti adalah Ciputra.Forbes menyebut Ciputra sebagai pengembang real estate Indonesia dan seorang arsitek handal yang mendirikan Ciputra Group sejak lebih dari tiga dekade lalu. Melalui yayasannya, Ciputra Entrepreneurship Foundation, ia menawarkan program pelatihan dan kelas bahasa Inggris bagi para pekerja migran.

Proyek properti yang digadang Ciputra saat ini adalah menduplikasi model kawasan bisnis Orchard Road Singapura di Jalan Satrio, salah satu jalan tersibuk di Jakarta. Di situ, perusahaannya juga telah membuka sebuah kompleks seluas 123 ribu meter persegi mencakup mal, kantor, dan apartemen.

Sementara itu, pemain di bisnis sektor energi yang menjadi orang terkaya di Indonesia salah satunya adalah Edwin Soeryadjaya. Pendiri perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya ini merupakan anak pengusaha terkenal, William Soeryadjaya, yang merupakan pendiri PT Astra International Tbk.

Edwin menawarkan 17 persen saham Saratoga kepada publik melalui IPO di Bursa Efek Indonesia pada Juni 2013. Saratoga memiliki 44 perusahaan afiliasi, termasuk perusahaan batubara PT Adaro Energy Tbk dan perusahaan perkebunan PT Provident Agro Tbk.

Menurut Forbes, sebagai anak mantan miliarder dan pernah mengenyam pendidikan di AS, Edwin telah bekerja untuk mengembalikan kekayaan keluarga.

Pengusaha di sektor keuangan, R. Budi Hartono diposisikan sebagai orang terkaya di Indonesia. Budi berada di peringkat ke-173 dalam daftar orang terkaya dunia 2014, dengan nilai kekayaan mencapai US$7,6 miliar atau sekitar Rp88 triliun.

Menurut Forbes, R. Budi Hartono tetap orang terkaya di Indonesia, meskipun mengalami penurunan kekayaan hingga US$900 juta atau sekitar Rp10,4 triliun dalam setahun terakhir.

Induk usaha terbesar yang dimiliki pengusaha asal Kudus, Jawa Tengah, ini adalah PT Bank Central Asia Tbk, bank swasta terbesar di Indonesia. Budi mengendalikan BCA bersama adiknya, Michael Hartono.

Putra bungsu Budi, Armand, telah menjadi direktur sejak 2009. Sementara itu, Martin, kakak Armand, berinvestasi di bidang internet.

Keluarga Hartono juga menguasai kepemilikan Djarum, perusahaan rokok kretek yang didirikan oleh ayah Budi dan Michael. Selain itu, keluarga Hartono memiliki saham dalam perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, Sarana Menara Nusantara.

Bill Gates

Sebanyak 268 orang tercatat sebagai miliarder baru tahun ini, 42 orang di antaranya adalah miliarder baru perempuan. Secara total, ada 172 perempuan dalam daftar miliarder 2014.

Bill Gates menjadi orang terkaya di dunia setelah absen selama empat tahun. Peringkat kedua ditempati oleh Carlos Slim Helu dari Meksiko yang sebelumnya menjadi orang terkaya di dunia selama empat tahun berturut-turut.

Jumlah kekayaan Bill Gates melonjak US$9 miliar pada tahun lalu yang membawanya ke posisi teratas pada daftar miliarder dunia. Hingga saat ini, Gates telah menempati posisi pertama orang terkaya di dunia selama 15 tahun dari 20 tahun terakhir.

Peritel pakaian asal Spanyol, Amancio Ortega, yang terkenal dengan brand Zara, mempertahankan peringkat ketiga orang terkaya di dunia dalam dua tahun berturut-turut.

Peringkatnya tersebut memperpanjang keunggulannya atas Warren Buffet yang menempati posisi keempat.

Pemilik bisnis judi asal Amerika Serikat, Sheldon Adelson, mampu menambahkan jumlah kekayaan sebesar US$11,5 miliar, dan membuatnya masuk dalam 10 besar orang terkaya di dunia untuk pertama kalinya sejak 2007.

Keuntungan terbesar diperoleh oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Jumlah kekayaannya melonjak US$15,2 miliar menjadi US$28,5 miliar berkat melambungnya kinerja jejaring sosial miliknya.

Berkat lonjakan bisnis berbasis teknologi dan pasar saham yang kuat, Amerika Serikat kini memimpin negara di dunia dengan menelurkan 492 orang miliarder, diikuti China sebanyak 152 miliarder, dan Rusia 111 miliarder.

Berikut daftar 10 miliarder teratas dunia 2014.

1. Bill Gates
Jumlah kekayaan: US$76 miliar
Sumber kekayaan: Microsoft

2. Carlos Slim Helu
Jumlah kekayaan: US$72 miliar
Sumber kekayaan: telekomunikasi

3. Amancio Ortega
Jumlah kekayaan: US$64 miliar
Sumber kekayaan:Retail

4. Warren Buffet
Jumlah kekayaan: US$58,2 miliar
Sumber kekayaan: Berkshire Hathaway

5. Larry Ellison
Jumlah kekayaan: US$48 miliar
Sumber kekayaan: Oracle

6. Charles Koch
Jumlah kekayaan: US$40 miliar
Sumber kekayaan: Diversifikasi

7. David Koch
Jumlah kekayaan: US$40 miliar
Sumber kekayaan: Diversifikasi

8. Sheldon Adelson
Jumlah kekayaan: US$38 miliar
Sumber kekayaan: bisnis kasino

9. Christy Walton
Jumlah kekayaan: US$36,7 miliar
Sumber kekayaan: Wal-Mart

10. Jim Walton
Jumlah kekayaan: US$34,7 miliar
Sumber kekayaan: Wal-Mart

Metodologi

Meski sudah 28 tahun menerbitkan daftar miliarder dunia, Forbes mengakui bahwa tim periset tidak pernah mudah melaksanakan tugasnya. Antara lain melakukan perjalanan jauh untuk menggali informasi lebih dalam.

Untuk mengkompilasi nilai kekayaan bersih para miliarder, tim ini menghitung aset per individu. Termasuk di dalamnya antara lain saham di perusahaan publik dan swasta, real estate, yacht, benda seni, dan perkiraan kas. Selain itu juga memperkirakan utang yang dimiliki per individu.

Tim periset juga berusaha untuk mengkonfirmasi semua data itu dengan semua miliarder, di mana Beberapa diantaranya bekerja sama dan yang lainnya tidak. Selain itu, tim juga berkonsultasi dengan para ahli dari berbagai bidang.

Tim tidak memasukkan anggota keluarga kerajaan atau diktator, yang mendapatkan kekayaan mereka sepenuhnya sebagai akibat dari posisi dan jabatan mereka di kekuasaan, dalam daftar riset.

Dalam memperkirakan kekayaan para miliarder tahun ini, Forbes menyoroti jumlah aset yang dimiliki pada 12 Februari, di mana tim periset mengunci dan menganalisa harga saham dan nilai tukar mata uang dari seluruh dunia. (viva.co.id)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait