Video Perkelahian Dua Pemuda di Pulau Banyak Beredar di Medsos

Video Perkelahian Dua Pemuda di Pulau Banyak Beredar di Medsos
Cuplikan Video perkelahian dua pemuda di hadapan turis di Pulau Banyak, Aceh Singkil yang diupload ke You Tube oleh akun Singkil Video.

PM, Aceh Singkil – Pengguna media sosial dan masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video perkelahian dua pemuda di Pulau Bangkaru, Kabupaten Aceh Singkil.

Parahnya lagi, perkelahian dua pemuda itu terjadi di depan sejumlah wisatawan manca Negara, yang sedang berlibur di Pulau Bengkaru, Singkil.

Informasi dihimpun PIKIRANMERDEKA.CO, dua pemuda itu diketahui Muhammad Yusup, staf Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kepulauan Banyak dan Reza Fahlevi, anggota yayasan Hutan Alam Konservasi Aceh (HAkA) di Bangkaru.

Perkelahian yang terekam dalam video itu, disebut-sebut dipicu dengan kedatangan Muhammad Yusup ke Bangkaru. Ia berniat mendampingi 18 turis untuk melaksanakan giat bersih-bersih pantai Bangkaru dengan membawa surat tugas dari BKSDA Aceh.

Namun, setiba di Bangkaru Yusup disuruh pulang oleh Reza dengan alasan Bangkaru adalah wilayah HAkA. Yusup tetap bersikukuh dan menyatakan bahwa Bangkaru adalah wilayah konservasi, ia pun tetap bertahan di Bangkaru karena merasa kedatangannya legal melaksanakan perintah BKSDA Aceh, sehingga terjadi perkelahian.

Yusuf mengatakan, bahwa Reza mencekik lehernya lalu ia membalas dengan cekikan pula dan terjadi saling memukul.

Dari video yang beredar, sejumlah wisatawan asing berusaha melerai kedua belah pihak. Saat ini, video yang mencoreng pariwisata Aceh Singkil tersebut telah beredar luas di dunia maya.

Di tempat terpisah, Ujrah Koordinator HAkA Bangkaru mengaku belum mengetahui persoalan yang sesungguhnya.Ia mengaku baru pulang dari Banda Aceh, namun ia tidak menapik bahwa mendapatkan kabar itu.

“Saya berusaha menyelesaikan masalah ini dan akan mendamaikan kembali” katanya, seperti dikutip dalam video yang diunggah ke You Tube oleh akun Video Singkil.

Yusup Lapor Polisi

Yusup yang tak senang atas penyerangan dirinya saat itu, melaporkan atas penyerangannya ke Polsek Pulau Banyak pada 7 Maret kemarin. Setelah melaporkan Reza ke Kepolisian, Yusup menyerahkan masalah yang menimpanya kepada Kepolisian dan kepada atasannya BKSDA Aceh.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Marlina Usman istri Gubernur Aceh, saat dilantik sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh periode 2025-2030, oleh Ketua Umum Dekranas Selvi Gibran Rakabuming, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025. Foto: Biro Adpim
Marlina Usman istri Gubernur Aceh, saat dilantik sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh periode 2025-2030, oleh Ketua Umum Dekranas Selvi Gibran Rakabuming, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025. Foto: Biro Adpim

Marlina Usman Dilantik sebagai Ketua Dekranasda Aceh, Siap Bangkitkan UMKM

Asmita binti Almarhum Hamid (29) warga Ulim, Pidie Jaya, wanita terpidana kasus khalwat saat dicambuk didepan umum, halaman Masjid Agung Bireuen.
Asmita binti Almarhum Hamid (29) warga Ulim, Pidie Jaya, wanita terpidana kasus khalwat saat dicambuk didepan umum, halaman Masjid Agung Bireuen.

Besok, Tiga Penjudi Online Dicambuk di Gayo Lues

whatsapp image 2023 01 18 at 08 22 271
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Irjen Pol. Rudolf Albert Rodja dan rombongan saat berada di lokasi pengungsian etnis Rohingya di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. [Dok. Humas]

Kemenkopolhukam Sambangi Pengungsi Rohingya: Kita Butuh Data Akurat