UTU Gerakkan Pengelolaan Limbah Berwawasan Lingkungan dengan Konsep Lahan Tanah Basah

IMG 20231117 WA0005
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset (PBR) Prodi Teknik Sipil Universitas Teuku Umar. Foto: PM

PM, Meulaboh – Tim Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar memulai kegiatan sosialisasi pengabdian kepada masyarakat di Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, pada Kamis (12/10/2023).

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset (PBR) bertemakan “Sosialisasi Penerapan Konsep Lahan Tanah Basah Menggunakan Tanaman Eceng Gondok Dalam Mengelola Kualitas Air Limbah Domestik,” ini dipimpin oleh Ir. Meidia Refiyanni, ST.,MT.,IPM dengan anggota Tim Ir. Cut Suciatina Silvia, ST.,MT.,IPM dan Ir. Lissa Opirina, ST.,MT.,IPM.

Turut hadir alam kegiatan tersebut Sekretaris Desa Napai Musliadi dan Bran Junaidi Kaur Kesra Desa Napai serta masyarakat pemuda Gampong Napai.

Ir. Meidia Refiyanni, ST.,MT.,IPM menyampaikan bahwa masyarakat Desa Napai saat ini mengalirkan air limbah (greywater) langsung ke saluran-saluran alamiah, tanpa dikelola terlebih dahulu.

“Sehingga atas dasar kondisi tersebut, sosialisasi ini dilakukan untuk merubah paradigma masyarakat Desa Napai mengenai konsep pengelolaan air limbah sederhana untuk lingkup hunian,” ujarnya kepada Pikiran Merdeka, Jumat (17/11).

Labih lanjut Ir Meidia menjelaskan, permasalahan yang dihadapi adalah kondisi awal masyarakat belum memperoleh informasi mengenai teknologi yang berwawasan lingkungan untuk mengelola air limbah greywater menggunakan konsep lahan tanah basah dengan teknik fitoremediasi menggunakan media tanaman seperti eceng gondok.

Ir. Cut Suciatina Silvia, ST.,MT.,IPM, sebagai anggota tim, menekankan pentingnya memberikan informasi mengenai konsep berwawasan lingkungan kepada masyarakat.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai konsep pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan dan dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat,” harapnya.

Anggota tim lainnya Ir. Lissa Opirina, ST.,MT.,IPM menyampaikan nantinya setelah masyarakat memahami konsep mengelola air limbah, masyarakat selaku mitra dapat menerapkannya di lingkup hunian rumah tangga.

“Konsep ini mudah diterapkan dan efisien dimana menggunakan eceng gondok sebagai media fitoremediasi dalam menurunkan polutan dari air limbah. Dimana outputnya hasil pengelolaan air limbah yang telah difitoremediasi dapat dialirkan ke kolam penampungan ikan,” terangnya.

Kegiatan PKM Berbasis Riset ini akan dilaksanakan selama 4 bulan kedepan sampai dengan kegiatan terakhir yaitu monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan oleh Tim Reviwer Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPM-PMP) Universitas Teuku Umar (UTU).

Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu program yang didukung dan didanai oleh LPPM-PMP UTU dalam membantu masyarakat.

Sementara itu, sekretaris desa Musliadi memberikan apresiasi kepada tim pengabdian dari dosen yang telah memilih Desa Napai sebagai lokasi pengabdian.

Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman serta ilmu baru untuk masyarakat desa terkait pengelolaan air limbah agar tidak merusaka lingkungan, dan konsep yang ditawarkan dapat meningkatkan ekonomi dibidang perikanan nantinya.

“Apalagi tanaman eceng gondok sebagai media yang akan digunakan mudah didapatkan di desa,” kata Musliadi.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset ini juga melibatkan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UTU, memberikan mereka pengalaman di luar kampus dan pengetahuan terkait pengelolaan air limbah rumah tangga, khususnya greywater, dengan konsep yang ramah lingkungan dan dapat diintegrasikan ke dalam kolam ikan.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

blud smk1
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki meresmikan 68 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Aceh menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), di halaman SMK 1, 2 dan 3 Banda Aceh, Jumat, (17/3/2023). [Ist]

Aceh Resmikan 68 SMK sebagai BLUD, Terbanyak di Indonesia