PM, Jakarta – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan salah satu tantangan aparatur sipil negara (ASN) saat ini adalah terkait radikalisme dan terorisme.
Dia mengatakan banyak calon pejabat eselon 1 yang batal menjabat karena diduga terkait dengan radikalisme dan terorisme.
Tjahjo mengatakan keluarga para calon eselon 1 itu diketahui kerap membuka dan mengkonsumsi paparan dari tokoh-tokoh radikal di media sosial.
Radikalisme, kata Tjahjo, adalah hal terlarang yang tak bisa dikompromi dalam pemilihan ASN.
“Karena bukti aplikasi, rekam jejak media di hapenya semua bisa terdata dengan baik. Hampir setiap bulan kami mengeluarkan SK ASN yang kami berhentikan karena terpapar radikalisme terorisme,” kata Tjahjo.
Selama ini, Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah memang selalu meminta izin pada para calon ASN untuk memeriksa rekam jejak mereka. Termasuk rekam jejak digital. Karena itu, hal seperti itu bisa terungkap dalam pemeriksaan TPA.[] Sumber: tempo.co
Belum ada komentar