Tarmizi Karim, Masih Tunggu Dukungan Resmi

Bakal Calon (Balon) Gubernur Aceh, Ir H Tarmizi A Karim MSc didampingi istri saat berkunjung dengan ratusan masyarakat Aceh Selatan, Jumat (19/2).
Bakal Calon (Balon) Gubernur Aceh, Ir H Tarmizi A Karim MSc didampingi istri saat berkunjung dengan ratusan masyarakat Aceh Selatan, Jumat (19/2).

Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Aceh 2017, beberapa figur kandidat masih menanti dukungan partai politik. Mereka masih berharap memperoleh stempel Parpol. Tarmizi Karim misalnya, ia masih menunggu kepastian sejumlah Parpol berbasis nasional memberikan rekomendasi untuk pengusungannya. Salah satu yang masihdiharapkan Tarmizi adalah Partai Demokrat.

Meski tersiar kabar Demokrat akan mendukung kandidat lain, Irjen Kemendagri ini mengatakan dirinya masih menaruh kepercayaan kepada pengurus Demokrat akan profesioanal dalam menentukan calon gubernur pilihan mereka. Simak penuturan Tarmizi Karim kepada Pikiran Merdeka, Sabtu pekan lalu, di kediamannya, Lampriet, Banda Aceh.

Bagaimana persiapan Anda hingga saat ini?

Sekarang ini, sama seperti calon-calon lainnya, tinggal menunggu keputusan resmi partai. Proses pendaftaran pada tingkat DPD sudah dilakukan. Saya mendaftar kepada NasDem, Demokrat, PPP, PAN dan PKPI. Ke PDI-P saya ikut assesment. Jadi semua mekanisme partai sudah saya ikuti. Kita tunggu saja.

Sambil menunggu pengumuman dari Parpol, apa yang Anda lakukan?

Sekarang masih mengintensifkan pendekatan kepada konstituen seperti yang sudah saya lakukan selama lima bulan terakhir secara kontinue. Sekarang sudah semakin intensif karena sespon masyarakat juga sangat positif. Kemudian respon partai-partai juga serupa, mereka mengharapkan saya dobel dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Anda tidak memaksa Parpol untuk segera mengumumkan siapa calon yang akan diusung?

Pemahaman saya, adalah setiap partai punya mekanisme internal yang harus dilewati, ada yang harus  Munas dan Rakernas terlebih dahulu. Baru kemudian ada keputusan siapa calon yang akan diusung.

Selain itu, juga sangat menggembirakan respon dari partai-partai dalam presentasi yang saya lakukan. Dimulai dari NasDem, kemudian PAN. Mereka begitu antusias menggali gagasan saya ke depan. Mereka juga menggunakan jasa para guru besar untuk menjadi panelis. Dengan begitu saya juga jadi tahu apa yang harus saya persiapkan ke depan.

Begitu juga PPP. Pada Selasa dan Rabu (21-22 Juni), saya akan menghadap pengurus DPP PPP. Korwil Aceh sudah mengubungi saya untuk melakukan pendaftaran. Jika kita lihat seperti ini, Parnas kan memberikan respon yang sangat bagus.

Bagaimana dengan Partai Demokrat yang kabarnya sudah menetapkan pilihan kepada kandidat lain, apa tanggapan Anda?

Betapapun adanya informasi bahwa Demokrat sudah mengusung seseorang, saya kira normal-normal saja. Baik saya, Irwandi maupun Pak Muzakir punya posisi dan kans yang sama.

Saya sudah pernah ketemu secara langsung dengan Pak SBY, Pak Pramono Edhie, Pak Amir Syamsudin, Mas Ibas, dan secara langsung saya sampaikan keinginan saya (maju sebagai Cagub). Saya punya keyakinan bahwa di tingkat DPP Demokrat sangat solid.

Mereka akan sangat professionallah dalam memilih Cagub Aceh. Kepada pengurus DPD juga kita melakukan hubungan, dan saya yakin input-input  dari DPD juga akan digodok oleh Majelis Tinggi partai.  Jadi, membutuhkan kematangan dari saya sebagai calon untuk menunggu keputusan daripada DPP Demokrat.

Parpol mana saja yang masih diharapkan untuk mengusung Anda?

Ada NasDem, PAN, PPP, PKPI. Pihak PAN mengatakan sudah menyiapkan dua nama yang dikirm ke DPP, temasuk nama saya. Saya juga masih punya keyakinan positif kepada Demokrat. Saya kira dalam bulan Juli sudah ada keputusan dari Parpol, karena Agustus sudah memasuki tahap pendaftaran.

Bagaimana dengan posisi Anda sebagai Inspektur Jenderal Kemendagri, kapan Anda akan pensiun?

Saya pada bulan 10 sudah pensiun. Bahkan setelah lebaran nanti saya sudah prapensiun. Alhamdulillah, saya mendapat apresisasi terhadap beberapa tugas yang saya jalani pada tahun ini, Kemendagri mendapat WTP tak ada catatan sama sekali. Dan, itu besar sekali peran dari Inspektur Jenderal itu sendiri dalam tugas pengawasan.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait