Setelah Ruslan Terdepak dari PA

Khalili Berorasi Politik di Hadapan Pendukungnya. (Photo IST)
Khalili Berorasi Politik di Hadapan Pendukungnya. (Photo IST)

Teka-teki kandidat Bupati Bireuen dari Partai Aceh terjawab sudah. Ruslan M Daud terdepak, Keuchiek Khalili diusung. 

Kisruh panjang yang menguras banyak energi para petinggi Partai Aceh (PA) di Kabupaten Bireuen, akhirnya menemukan titip temu. Dewan Pimpinan Aceh (DPA) PA memastikan diri tidak lagi mengusung Ruslan M Daud sebagai Cabup Bireuen di Pilkada mendatang. Ketua DPA PA Muzakir Manaf justru merestui pengusungan Khalili dalam suksesi pemilihan Bupati Bireuen 2017-2022.

“Benar, Partai Aceh tidak lagi mengusung incumbent di Bireuen. PA telah resmi mengusung Khalili di Pilkada nanti,” ujar sumber di internal PA.

Setelah terdepak dari PA, Ruslan yang kini menjabat Bupati Bireuen mengumpulkan ratusan pendukungnya di Komplek Meuligoe Residen, Rabu (20/7/2016) malam. Pertemuan tersebut sempat diposting di beberapa akun facebook pendukung Ruslan M Daud. Akun ‘Ruslan Bupatiku’, misalnya, menampilkan foto ratusan pendukung Ruslan yang menghadiri pertemuan itu.

Selain itu, ratusan anggota KPA juga mendatangi kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PA Bireuen. Mereka menolak penetapan H Khalili SH dan meminta PA tetap mengusung Ruslan di Pilkada Bireuen 2017.

Disebut-sebut, protes penetapan Khalili sebagai Cabup Bireuen dari PA dimotori Sufri alias Boing yang menjabat Panglima KPA Daerah 3 Wilayah Bate Iliek. Dalam sebuah video yang diunggah situs jejerang sosial, mereka menyatakan menolak penetapan Khalili karena sebelumnya Ketua DPP PA Muzakir Manaf danKetua DPW PA Bireuen Tgk Darwis Djeunieb telah memutuskan untuk mengusung Ruslan M Daud berpasangan dengan Effendi sebagai calon bupati dan wakil bupati Bireuen peridoe 2017-2022.

Sementara itu, Panglima KPA Daerah 4 Wilayah Bate Iliek Abu Gani mengatakan dirinya tetap mematuhi keputusan pimpinan DPA PA/Ketua KPA Pusat terkait penetapan calon Bupati Bireuen. “Selaku panglima daerah, saya tetap tunduk kepada keputusan Mualem (Ketua PA/KPA Muzakir Manaf),” sebut Abu Gani yang dihubungi melalui sambungan telepon.

Diakuinya, ia memang ikut hadir di kantor PA Bireuen dalam protes terhadap penetapan Khalili. “Namun, saya tetap komit terhadap perintah atasan. Saya menunggu dipanggil untuk mendengar lansung arahan dari Mualem, bukan hanya baca di media massa,” tandas Abu Gani.

Penetapan Khalili sebagai calon bupati yang diusung PA, memaksa Ruslan mencari celah lain untuk maju kembali di Pilkada 2017.  Menurut sumber di lingkaran pendukung Ruslan M Daud, saat ini kandidat petahana itu sedang mempersiapkan KTP untuk maju melalui jalur independen. “Pengumpulan KTP dukungan hampir final. Kemungkinan besar (Ruslan) akan maju perseorangan,” sebut sumber itu.

Kepada media, Ruslan menyatakan tetap akan mencalonkan diri kembali sebagai Bupeti Bireuen periode 2017-2022 meski tidak lagi diusung PA. “Saya sudah siap untuk maju pada Pilkada 2017 meski tidak diusung PA,” ujar Ruslan, seperti dilansir Klikkabar.com.

Menurut Ruslan, selain persiapan maju melalui jalur independen, ia juga masih terbuka peluang untuk diusung Parpol. Bila ada Parpol yang berniat mengusungnya, ia mempersilakan untuk merapat kepadanya. “Kita terbuka dengan semua Parpol,” katanya.

Di sisi lain, ia menyampaikan ucapan selamat kepada semua kandidat yang diusung PA di kabupaten/kota. Karena, menurut dia, kalau sudah ditetapkan Ketua DPA PA berarti calon tersebut sudah sah. “Semua calon bupati/walikota yang telah diputuskan oleh Mualem, semoga menjadi yang terbaik bagi Partai Aceh,” tandasnya.

KUBU KHALILI

Sementara itu, Khalili yang ditetapkan sebagi Cabup Bireuen dari PA juga menggelar pertemuan, Rabu (20/7). Ratusan pendukung memadati kediaman Khalili di Desa Teupin Kupula, Kecamatan Jeunieb, Bireuen.

Di kesempatan, Khalili menyampaikan orasi politik di hadapan para pendukungnya yang mayoritas anggota KPA dan simpatisan PA. Setelah menyatakan dirinya sudah resmi diusung PA, Khalili memaparkan langkah-langkah yang harus dilakukan pendukungnya dalam memenangkan Pilkada secara sportif dan bermartabat.

“Tidak boleh terlibat saling ejek, apalagi menghujat. Tapi kita harus bertanding dengan dengan calon lain secara fair dan santun,” katanya.

Arus dukungan terhadap Khalili juga terus mengalir. Beberapa underbow Partai Aceh menyatakan kesiapan mengantarkan Khalili menuju kursi Bupati Bireuen periode 2017-2022. “Siapapun pendampingnya, kami siap memangkan Mualem dan Khalili di Pilkada nanti,” sebut Safrizal Juli, pengurus Rakan Mualem Kabupaten Bireuen.

Senada juga diungkapkan Zahri Aceh, anggota Pemuda Partai Aceh (PPA) Kabupaten Bireuen. Menurut dia, memenangkan Khalili adalah tugas pihaknya di Bireuen, selain mengantarkan Mualem ke kursi Gubernur Aceh. “Kita siap bekerja di lapangan, untuk kemenangan kandidat yang diusung Partai Aceh,” pungkasnya.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait