Pemilik Tahta Daerah

Pemilihan Kepala Daerah di Aceh. (PM/Oviyandi Emnur)
Pemilik Tahta Daerah

Sebagian petahana diprediksi menang lagi di Pilkada 2017. Sebagian lagi justru keok di tangan kandidat pendatang baru.

Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada telah selesaikan dilakukan pada Rabu, 15 Februari 2017. Ada 101 daerah di Indonesia yang menggelar Pilkada serentak ini, baik tingkat kabupaten dan kota maupun provinsi.

Aceh menggelar Pilkada tingkat provinsi untuk memilih gubernur dan wakil gubernur baru. Sementara 20 kabupaten dan kota melaksanakan Pilkada untuk memilih bupati-wakil bupati dan walikota-wakil walikota.

Hasil pemilihan tersebut kini telah direkapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU ke laman resminya kpu.go.id. “Portal ini dibuat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mengetahui hasil Pilkada Serentak 15 Februari 2017 di seluruh wilayah yang menyelenggarakan Pilkada dengan lebih cepat dan akurat,” tulis KPU di situs tersebut.

Hingga Sabtu siang pekan lalu, belum semua data data formulir C1 dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) masuk ke website komisi. Formulir ini berfungsi sebagai sertifikat hasil dan rincian penghitungan perolehan suara di sebuah TPS. “Data hasil Pilkada berdasarkan entry data model C1 merupakan hasil sementara dan bukan hasil final. Jika terdapat kesalahan dalam model C1 akan dilakukan perbaikan pada proses rekapitulasi ditingkat atasnya,” tulis KPU lagi.

Namun, di beberapa kabupaten dan kota di Aceh, formulir C1 telah masuk semuanya. Hal ini langsung menunjukkan para pemenang di kabupaten dan kota tersebut. Di Bireuen misalnya, pasangan Saifannur-Muzakar A Gani meraih suara terbanyak dibandingkan pasangan Yusuf Abdul Wahab-Purnama Setia Budi. Dari 17 kecamatan, Saifannur-Muzakar unggul telak di Peusangan Siblah Krueng.

Keunggulan Saifannur-Muzakar A Gani ini di luar prediksi. Pasalnya, sebelum hari H pencoblosan, Haji Saifan—sapaan  akrab Saifannur—hampir gagal berlaga karena hasil tes kesehatan ulang bakal calon Bupati Bireuen tersebut tak sesuai harapan. Namun, setelah menggugat Panwaslih Bireuen terkait hasil tes kesehatan tersebut, pengusaha konstruksi itu dibolehkan kembali berlaga.

Di Aceh Jaya, pasangan calon Irfan TB-Yusri menang telak atas rivalnya Junaidi- Bustami Syarbini. Data dari seluruh TPS yang berjumlah 183, pasangan yang diusung Partai Aceh ini unggul di sembilan kecamatan di antaranya Darul Hikmah, Indra Jaya, Pasie Raya dan Panga. Di Aceh Jaya, hanya dua pasangan ini yang bertarung di Pilkada 2017.

Sementara di Aceh Tenggara, berdasarkan penghitungan sementara yang dipantau Pikiran Merdeka hingga pukul 13.45 WIB Sabtu pekan lalu, pasangan calon Raidin-Bukhari meraih suara terbanyak. Di belakangnya, agak beda tipis ada pasangan Ali Basrah-Denny Febrian Roza. Suara yang masuk baru dari 389 TPS. Di Aceh Tenggara terdapat 428 TPS di 16 kecamatan.

Raidin-Bukhari unggul di sejumlah kecamatan seperti Babul Rahmah, Bambel, Bukit Tusam, Ketambe, Lawe Alas, Lawe Sigala-gala, Leuser, Semadam, dan terbesar Tanoh Alas. Sedangkan Ali Basrah-Denny Febrian Roza unggul di Lawe Sumur, Lawe Bulan, Deleng Pokhkisen, Darul Hasanah, Badar, Babussalam, dan Babul Makmur.

Baca: Menguak Kelemahan di Tubuh PA

Di Aceh Tengah, data yang masuk dari 445 TPS, pasangan Shabela Abubakar-Firdaus memimpin. Di bawahnya ada pasangan Muchsin Hasan-Taufik, diikuti Alamsyah Mahmud Gayo-Anda Suhada.

Pilkada Aceh tengah diikuti enam pasangan calon. Ada 466 TPS tersebar di 14 kecamatan. Suara di tiap kecamatan agak merata diperoleh keenam pasangan calon dengan persentase beda tipis. Kecuali di Kebayakan dan Bintang, Shabela Abubakar-Firdaus meraih 48 hingga 51 persen suara dibandingkan yang lain.

Di Aceh Barat, baru 320 dari 430 TPS yang masuk datanya. Sementara  pasangan nomor urut dua Ramli MS-Banta Puteh Syam memimpin diikuti pasangan petahana Alaidinsyah atau Haji Tito-Kamaruddin.

Ramli MS-Banta Puteh Syam yang diusung Partai Aceh menang telak di beberapa kecamatan seperti Arongan Lambalek, Bubon, Sungai Mas dan Woyla Barat. Sementara Tito-Kamaruddin mendominasi di Kaway XVI dan Meureubo. Data yang belum masuk dari Johan Pahlawan. Di kecamatan ini terdapat 90 TPS.

Di Aceh Besar, data yang masuk dari 483 TPS, Mawardi Ali-Husaini AW sementara memimpin. Sementara rivalnya, Saifuddin Yahya-Juanda Djamal berada di urutan kedua.

Hasil itu diprediksi bakal berubah karena belum semua suara masuk dari total 802 TPS. Karena hanya dua pasangan calon tersebut yang bertarung, kemungkinan keduanya akan menambah pasokan suara lagi. Beberapa kecamatan yang belum masuk suaranya seperti Pulo Aceh, Seulimeum, Montasik, Mesjid Raya,dan Lhoong.

Mawardi-Husaini atau pasangan putih meraih kemenangan telak di beberapa kecamatan seperti Darul Kamal, Darussalam, Ingin Jaya, Kota Jantho, Leupung, dan Peukan Bada. Pasangan ini didukung 11 partai nasional di antaranya PAN, NasDem, Golkar, PKPI dan PKB.

Adapun di Pidie, untuk sementara pasangan Roni Ahmad-Fadhlullah unggul diikuti di bawahnya pasangan petahana Sarjani Abdullah-M Iriawan. Data sementara yang diunggah ke situs KPU baru masuk dari 386 TPS. Kecamatan yang belum masuk datanya seperti Titeu, Tangse, Pidie, Peukan Baro, Padang Tiji, Mane dan Indrajaya.

Di kecamatan Delima, pasangan Roni Ahmad-Fadhlullah unggul telak dengan suara mencapai 66 persen. Sementara di kecamatan lainnya, selisih suara beda tipis dengan Sarjani-Iriawan. Pasangan satu lagi, Tarmiyus-Khalidin hanya mendapatkan 5,89 persen suara secara keseluruhan. Pilkada Pidie hanya diikuti tiga pasangan calon.

Baca: Pembuktian Kemenangan Lewat Real Count

Bebeda dengan Pidie, di Aceh Utara pasangan petahana Muhammad Thaib-Fauzi Yusuf masih memimpin perolehan suara sementara. Di bawahnya menyusul Fakhrurrazi-Mukhtar. Sementara pasangan calon lainnya Muhammad Nasir-Muttaqin dan Syamsuddin Ayah Panton-Muhammad Jamil hanya meraih sedikit suara.

Namun, jumlah tersebut diprediksi bakal berubah karena data yang masuk baru dari 267 TPS. Aceh Utara sendiri memiliki 1.051 TPS yang tersebar di 27 kecamatan.

Cek Mad dan Fauzi Yusuf unggul telak di Kecamatan Geureudong Pase dengan 86,6 persen suara. Di beberapa kecamatan lain, selisih suaranya masih beda tipis dengan Fakhrurrazi-Mukhtar.

Di Simeulue, pasangan Erli Hasim-Afridawati sementara di atas angin karena suara mereka jauh dari pasangan Riswan NS-Hamdan Amin. Adapun pasangan Aryaudin-Rapian mengekor di belakang. Data ini baru hasil rekap 152 dari 180 TPS yang ada di 10 kecamatan di Simeulue.

Erli Hasim-Afridawati meraih suara terbanyak di Kecamatan Alapan dan Simeulue Barat. Sementara Riswan NS-Hamdan Amin unggul telak di Teupah Barat. Di kecamatan lain, suara ketiga pasangan calon hanya beda tipis.

Lalu di Aceh Singkil, Dulmusrid-Sazali meraih suara terbanyak sementara. Namun, keunggulan pasangan ini dikuntit pasangan Safriadi-Sariman. Perolehan suara sementara keduanya beda tipis. Adapun pasangan lainnya Yakarim M-Roesman Hasmy dan Putra Ariyanto-Hendri Syahputra masing-masing memperoleh lebih sedikit.

Perolehan itu sesuai data masuk dari 208 TPS di 11 kecamatan. Ada 29 TPS belum masuk datanya. Dulmusrid-Sazali memimpin suara terbanyak di Kecamatan Gunung Meriah, Kuala Baru, Pulau Banyak dan Singkohor. Sementara Safriadi-Sariman memimpin di Danau Paris, Kota Baharu dan Pulau Banyak Barat.

Bersambung ke Halaman 2

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Debat Kandidat Calon Gubernur Aceh
Debat Kandidat

Debat Kandidat

Lika-Liku Amri Pemulung
Lika-Liku Amri Pemulung

Lika-Liku Amri Pemulung

Demo Kenaikan BBM
Mahasiswa yang tergabung dalam front mahasiswa pro rakyat melakukan aksi damai di seputaran Simpang Lima Banda Aceh pada Senin (26/3). (Pikiran Merdeka/CHK))

Ratusan Pendemo Ditangkap