Rumah Adat Kluet di Manggamat Masih Berlumpur

PM, Manggamat—Seminggu sudah banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah Kluet berlalu. Namun, sisa-sisa banjir masih tampak di beberapa sudut. Di antaranya, rumah adat Kluet atau dikenal dengan nama “Rumoh Rungko” masih tergenang lumpur.

Rumoh rungko itu terdapat di Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah. Rumah adat orang Kluet itu pernah direhab oleh pemerintah kabupaten setempat dari santunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, tahun 2013 lalu. Dana rehab diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Namun, kini rumah adat itu terkesan terbengekalai.

Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Selatan yang dihubungi melalui pesan singkat mengatakan, pihaknya belum tahu mengenai rumoh rungko yang masih berlumpur akibat direndam banjir bandang.

“Sampai saat ini belum ada laporan yang kami terima dari pihak Kecamatan Kluet Tengah,” kata Sadi Amrita dari Disbudpar Kab Aceh Selatan.

Salah seorang warga Manggamat mengatakan, setelah direnovasi tahun 2013
lalu, rumah adat yang didirikan oleh Raja Menggamat  Imam Hasbiyallah
Muhammad Teuku Nyak Kuto, 1 Januari 186 tersebut sudah ada
pengurusnya. Menurut dia, pengurus rumah adat tersebut makan haji uang pemerintah. Karena itu, ia menyayangkan rumah adat kebanggaan masyarakat Kluet itu terkesan tidak dihirau.

“Memang sungguh disayangkan, rumah yang sebagus itu dibiarkan kotor
begitu saja, padahal rumah tersebut sudah ada pengurusnya,” ujarnya.

Pantauan wartawana di lokasi, rumah adat tersebut seperti tak terawatt. Pagar
tembok dan perkarangan rumah adat tersebut masih dililit bekas banjir yang merendam kemukiman Manggamat dua minggu lalu.

“Seharusnya setelah direnovasi, rumah adat itu dijaga, kalau dijaga dan dirawat nantinya kan bisa menjadi penghasilan daerah. Yang penting dikelola dengan baik,” kata seorang warga.

[PM004]

Sahidal

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Bot Terbalik, Nelayan Abdya Ditemukan Meninggal
Puluhan Kapal nelayan bersandar di pelabuhan Kuala Langsa karena tidak bisa melaut disebabkan ombak yang tinggi. (PIKIRAN MERDEKA / Anuar Syahadat}

Bot Terbalik, Nelayan Abdya Ditemukan Meninggal