Program Unggulan Syech Muharram, Aceh Besar Siapkan 200 Hektare Lahan Jagung

IMG 7841
Program Unggulan Syech Muharram, Aceh Besar Siapkan 200 Hektare Lahan Jagung

PM, ACEH BESAR – Komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam memperkuat ketahanan pangan nasional mulai menunjukkan langkah konkret. Pada Sabtu (24/5), Pemkab bersama sejumlah pihak meninjau langsung pembukaan lahan seluas 200 hektare di Gampong Bung Simet, Kemukiman Lampakuk, Kecamatan Kuta Cot Glie. Lahan ini direncanakan menjadi sentra budidaya jagung skala besar.

Program ini merupakan bagian dari visi dan misi Bupati H. Muharram Idris dan Wakil Bupati Drs. H. Syukri A. Jalil dalam mengakselerasi pengembangan sektor pertanian produktif, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam rantai ekonomi pangan.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, SP, M.Si, menjelaskan bahwa proyek ini akan melibatkan kemitraan dengan pihak swasta sebagai pengelola utama. “Kami ingin memastikan lahan yang digunakan betul-betul siap dan sesuai kebutuhan investor. Masyarakat sekitar juga akan diberdayakan sebagai mitra petani maupun tenaga kerja,” ujarnya saat meninjau lokasi.

Peninjauan tersebut turut dihadiri Ketua Harian Commando Independen Aceh Besar, Bustaman Juned (Dan Bus), Ketua Tim Ekonomi Aceh Besar Ir. Saiful Anwar, serta dua ahli pertanian, Ivan Mirza dan Hidayat R (Cut Lem). Keterlibatan para pakar menunjukkan adanya perencanaan teknis yang serius dan matang.

Bustaman Juned, penggagas inisiatif ini, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari janji politik kepala daerah pasca Pilkada 2024. “Kami ingin pembangunan itu menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Ketahanan pangan adalah kunci kemandirian ekonomi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ir. Saiful Anwar menilai Gampong Bung Simet sebagai lokasi strategis untuk dijadikan proyek percontohan. “Lahan ini memiliki potensi besar. Jika berhasil, pola ini akan direplikasi ke wilayah lain sehingga Aceh Besar bisa menjadi salah satu lumbung jagung utama di Aceh,” tegasnya.

Inisiatif ini juga membuka peluang investasi agribisnis berkelanjutan, dengan pemerintah berperan aktif sebagai fasilitator, pendamping teknis, serta penghubung antara investor dan masyarakat lokal.

Dengan optimalisasi lahan dan kolaborasi multipihak, Aceh Besar mulai menapaki langkah sebagai kekuatan baru dalam mendukung ketahanan pangan nasional dari Tanah Rencong.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait