PM, Pidie Jaya – Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI), akan membuka lahan produksi garam baru, seluas 36.63 hektare di Kabupaten Pidie Jaya. Lahan ini direncanakan berlokasi di Gampong Lancang Paru, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya.

Pembukaan lahan pengembangan garam ini, dibuat guna bisa menutupi kebutuhan Garam Nasional atau wilayah Sumatera khususnya.

Kepala Tata Ruang Kelautan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI), Abdul Hadi Syahruk kepada pikiranmerdeka.co, Rabu (27/12), bersama rombongan Dewan Perwakilan Daerah asal Aceh Sudirman (Haji Uma) saat melakukan peninjauan lokasi lahan produksi garam di Lancang Paru mengatakan, pertengahan tahun 2018, proyek pengembangan garam di Gampong tersebut sudah beroperasi.

Dia menyebutkan, dalam proses tahapan perencanaan pembangunan dan persiapan lahan produksi pengembangan garam tersebut, membutuhkan waktu lima bulan lamanya.

“Awal 2018 program tersebut sudah mulai prosesnya, mulai dari perencanaan yang memakan waktu tiga bulan serta persiapan lahan sekitar dua bulan, dan pada bulan lima atau bulan enam tahun depan sudah mulai beroperasi,” kata Hadi.

Dia mengatakan, kebutuhan garam Nasional saat ini mencapai 4,5 juta ton banyaknya. “Dan untuk ini kita menargetkan dua sampe tiga juta ton garam, karena kebutuhan garam secara Nasional itu sekitar empat setengah juta ton kebutuhan, makanya kita mendorong, kalau ada lokasi-lokasi yang potensial untuk garam, kita dorong untuk dibuka, jadi tidak terfokus di Jawa saja,” sebutnya.

Dia mengatakan, pihaknya dari Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI) terus berupaya mendorong, agar GGN tersebut, awal tahun 2018 sudah mulai beroprasi. “Jadi tidak mengulur-ngulur waktu lagi,” ujarnya.

Untuk kedepannya, sambung Hadi, di Kabupaten Pidie Jaya, akan dibangun gudang Gudang Garam Nasionan(GGN). “Nanti juga di sini akan kita bangun GGN, yang nilai gudangnya saja 2 milyar,” paparnya.

Hadi menjelaskan, dengan akan dibangunnya lembung garam di Lancang Paru tersebut, pihaknya berharap agar itu bisa menjadi salah satu pemasok garam skala nasional maupun internasional. “Harapan kita agar lembung garam tersebut bisa menjadi sentral produksi, minimal bisa menutupi kebutuhan wilayah aceh, Sumatra Utara, secara luasnya ya se pulau Sumatera,” serunya.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Sudirman atau yang lebih tenar dengan sebutan Haji Uma, Rabu (27/12) kepada pikiranmerdeka.co mengatakan, dia akan pasang badan untuk kesuksesan program tersebut.

“Saya akan pasang badan terkait pilot Projek pembangunan lahan produksi garam ini, agar pembangunannya dapat berjalan sesuai target, sehingga tidak terjadinya PHP, atau Pemberi Harapan Palsu. Kalau tidak bisa mampus saya,” kata Haji Uma.()

Komentar