Pemerintah Belum Lunasi Insentif Nakes Rp 1,48 Triliun

galeri foto satu tahun pandemi covid 19 di indonesia 3 169
Ilustrasi tenaga kesehatan di RS. [ANTARA FOTO/FB Anggoro].

Pemerintah belum kunjung melunasi insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang menghadapi virus corona baru.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (23/3/2021).

“Untuk tunggakan insentif nakes yang dikelola rumah sakit di bawah Kemenkes langsung itu, menurut catatan kami, ada Rp1,48 triliun,” kata Isa.

Isa menjelaskan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) masih melakukan verifikasi atas tunggakan pembayaran insentif nakes itu.

Pemerintah, menurut Isa, telah menyiapkan dana untuk insentif nakes. Dana itu berasal dari dana Kemenkes sebesar Rp5,28 triliun.

“Ini termasuk untuk nanti insentif-insentif nakes mulai Januari kemarin sampai bulan Juni,” jelas Isa.

Isa mengatakan, pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan BPKP untuk mengawasi proses verifikasi insentif nakes ini.

Sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-665/MK.02/2021 ii, insentif nakes bagi dokter spesialis mencapai Rp7,5 juta per orang per bulan.

Sementara, insentif untuk peserta PPDS sebesar Rp6,25 juta per orang per bulan, dokter umum dan gigi sebesar Rp5 juta per orang per bulan, bidan dan perawat sebesar Rp3,75 juta per orang per bulan, tenaga kesehatan lainnya sebesar Rp2,5 juta per orang per bulan.

Lalu, pemerintah juga berjanji memberikan santunan kematian mencapai Rp300 juta per orang.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan banyak manajemen rumah sakit yang ikut memotong insentif nakes. Plt Juru Bicara KPK Ipi Maryati menyebut, pengelola RS bisa memotong 50-70% uang insentif itu.

“Insentif yang diterima oleh tenaga kesehatan secara langsung tersebut diketahui dilakukan pemotongan oleh pihak manajemen untuk kemudian diberikan kepada nakes atau pihak lainnya yang tidak berhubungan langsung dalam penanganan pasien COVID-19,” ungkap Ipi, Selasa (23/2/2021).

Saat ini, situs Lapor Covid19 mencatat, sudah 863 orang tenaga kesehatan meninggal akibat Covid-19 per 23 Maret 2021. Tenaga kesehatan yang meninggal ini terdiri dari dokter, perawat, bidan dokter gigi, epidemiolog, hingga petugas ambulan.

Sumber: KOMPAS TV

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

img 20240406 wa00371
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, SE MSi bersama Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, S.STP, MM meninjau persediaan bahan kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1445 H di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (06/04/2024).

Bustami Hamzah Pantau Stok dan Harga Pangan di Pasar Al Mahirah dan Pasar Lambaro

b87fc544 44fe 4999 8e6c 7fc3498de8b31
Camat Darul Imarah, Syarifuddin memantau harga daging menjelang dua hari meugang puasa Ramadhan di pasar Keutapang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Minggu (19/3/2023). [Dok: Media Center Aceh Besar]

Jelang Meugang, Harga Daging di Darul Imarah Rp150 Ribu per Kilo