Pantau Pasar, Amin-Zainal Serap Langsung Aspirasi Pedagang

PM, Banda Aceh – Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM dan Wakil Walikota Drs H Zainal Arifin memantau sejumlah pasar di Banda Aceh pada hari Meugang Idul Adha, Rabu (31/8/).

Amin dan Zainal yang memboyong sejumlah Kepala SKPD jajaran Pemko Banda Aceh lebih dulu turun ke pasar Ule Kareng. Kedatangan orang nomor satu dan dua dijajaran Pemko Banda Aceh tersebut menarik perhatian warga dan para pedagang.

Amin yang dikenal dekat dengan masyarakat pelaku ekonomi ini disambut hangat para pedagang dan warga yang sedang berbelanja.

Terlihat Walikota dan Wakil Walikota terlibat pembicaraan serius dengan para pedagang. Amin serius mendengar sejumlah keluhan dan masukan daribpara pedagang.

“Pak, tolong Bapak perbaiki saluran ini pak. Air sering tergenang disini karena drainase di pasar ini kurang berfungsi,” ujar salah satu pedagang.

Aminullah langsung merespon dan memanggil pejabat dari instansi terkait untuk langsung mendengar keluhan pedagang.

“InsyaAllah akan kita perbaiki. Ini sengaja Saya panggil pejabat berwenang mendengar langsung keluhan Bapak untuk kemudian ditindaklanjuti,” jawab Aminullah.

Selain dengan pedagang, Walikota yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Aceh ini juga mendengar sejumlah saran dan masukan dari warga terkait dengan keberadaan dan kenyamanan pasar di Ule Kareng.

Selanjutnya, Amin-Zainal melanjutkan pantauan ke pasar daging di Beurawe. Walikota banyak menanyakan seputar ketersediaan dan harga daging kepada pedagang dan warga.(ril)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen
Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen PM, MEULABOH – Harga beli cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Meulaboh, Aceh Barat, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan hingga 40 persen, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogramnya. Seorang pedagang sayur-mayur di Pasar Bina Usaha, Meulaboh, Iyan kepada wartawan, Jumat (22/9) menyebutkan, kenaikan harga tersebut akibat minimnya pasokan cabai merah lokal sejak beberapa hari terakhir. Biasanya, kata Iyan, pihaknya menerima pasokan cabai merah dari Nagan Raya hingga mencapai 100 kilogram perhari. Tetapi saat ini pengiriman cabai mereah ini tersendat. Saat ini, pedagang hanya menerima pasokan cabai hanya 40 kilogram dari Sumatera Utara. “Cabai yang kita terima sekarang ini hanya pasokan dari luar saja, itupun dengan jumlah yang sangat sedikit dan harga sangat mahal. Sehingga kami terpaksa menyusuaikan harga jual dengan harga yang kami peroleh dari distributor,” katanya. Dampak dari harga mahal membuat penjualan cabai di pasar Bina Usaha dan beberapa pasar lainnya di Aceh Barat mengalami penurunan. Warga hanya membeli cabai dalam jumlah kecil, sehingga membuat pendapatan pedagang berkurang.[] Harga cabai merah di Kota Meulaboh, mengalami kenaikan hingga 40 persen, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogram.(Pikiran Merdeka/Azhar)

Harga Cabai Merah di Meulaboh Naik 40 Persen