Lonjakan Covid-19 di Aceh, Satgas: Siapapun Bisa Jadi Pembawa Virus

ADI 6239
Suasana di Bus Trans Kutaraja setelah menerapkan kebiasaan baru (new normal) saat pandemi Covid-19, Kamis (12/11/2020). (Foto/Riska Munawarah)

PM, Banda Aceh – Korban virus corona di Aceh terus bertambah. Data dari Satgas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Sabtu malam (29/5/2021), kasus baru bertambah 293 orang, serta tujuh pasien Covid-19 dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

“Kita mesti hadang virus corona dari sumber penularannya untuk mencegah jatuh korban berikutnya,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani.

Untuk meningkatkan kewaspadaan, setiap individu patut diduga diam-diam membawa virus corona (silent carrier corona). Carrier adalah orang yang sudah terinfeksi virus corona namun tidak disadarinya karena tidak menunjukkan gejala penyakit.

Virus corona bersemayam di dalam organ pernafasan utama pembawanya dan ia muncrat keluar tubuh bersama cairan (droplet) mulut dan hidung saat ia berbicara, batuk , atau bersinnya. Permukaan benda dan peralatan yang tercemar droplet pembawa virus itu menjadi infeksius, dan menjadi media perantara Covid-19 bagi orang lain yang menyentuhnya.

Karena itu, lanjutnya, semua orang dianjurkan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan mempersingkat durasi interaksi dengan orang lain. Protokol kesehatan itu untuk menghadang virus corona yang terdapat di dalam droplet sang carrier, agar tidak dapat menjangkau orang sehat, calon korban berikutnya.

Selain menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan konsisten, penyebaran virus corona dalam masyarakat dapat dihadang melalui kesadaran individual. Setiap individu wajib melindungi individu lain dan masyarakat di sekitarnya.

Kesadaran individu melindungi orang lain sangat efektif menghadang penyebaran virus corona. Setiap orang yang mengalami gejala demam, batuk kering, hilang rasa dan bau, atau sulit bernafas, segera ke Puskesmas terdekat, dan langsung melakukan isolasi mandiri sesuai prosedur dan anjuran tenaga kesehatan.

Selanjutnya, SAG menghimbau semua pihak agar tidak permisif terhadap orang-orang yang menunjukkan gejala Covid-19, tapi masih berkeliaran di tengah-tengah masyarakat. Pembawa virus yang tidak mengindahkan keselamatan orang lain itu mesti mendapat tindakan persuasif dari Satgas Penanganan Covid-19 gampong.

“Semua harus bergerak dan proaktif mengalahkan virus corona supaya tidak makin leluasa menyebar dan menelan korban baru berikutnya,” tegasnya.

Data Akumulatif

Selanjutnya SAG mengatakan, bila kita lihat secara akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 29 Mei 2021, telah mencapai 14.631 kasus/orang. Rinciannya, para penyintas, yang sudah sembuh dari Covid-19, sebanyak 11.521 orang. Penderita yang sedang dirawat 2.532 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 578 orang.

“Angka tersebut termasuk penambahan kasus konfirmasi baru 293 orang dalam 24 jam terakhir, dan tujuh orang meninggal dunia,” tuturnya.

Kasus baru terkonfirmasi positif yang sebanyak 293 orang itu, meliputi warga Banda Aceh 90 orang, Aceh Besar 50 orang, Bener Meriah 38 orang, Pidie 24 orang, Aceh Tengah 16 orang, warga Gayo Lues dan Lhokseumawe, sama-sama 10 orang.

Kemudian, warga Aceh Utara dan Bireuen masing-masing delapan orang. Warga Aceh Timur dan Aceh Barat juga masing-masing tujuh orang. Selanjutnya warga Aceh Selatan tiga orang, warga Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Sabang, sama-sama dua orang.

Lebih lanjut, virus corona juga menyerang masing-masing satu orang warga Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, dan warga Langsa. Sedangkan 13 orang lainnya tercatat sebagai warga luar daerah, berdasarkan data kependudukan yang dimilikinya.

Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sudah sembuh juga bertambah sebanyak 126 orang. Paling banyak sembuh hari ini warga Banda Aceh, 67 orang. Disusul warga Pidie 18 orang, dan warga Aceh Besar 16 orang.

Kemudian, warga Aceh Utara enam orang, warga Aceh Timur dan Pidie Jaya, sama-sama lima orang. Selanjutnya warga Lhokseumawe dan Bireuen masing-masing tiga orang. Sedangkan tiga orang lagi, masing-masing satu orang warga Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan warga Aceh Singkil.

SAG juga melaporkan kasus korban virus corona dan meninggal dunia sebanyak tujuh orang. Rinciannya, warga Aceh Timur dan Lhokseumawe masing-masing dua orang, warga Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan warga Pidie.

“Kasus meninggal dunia bertambah lagi tujuh orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 578 orang di seluruh Aceh,” ujar SAG.

Lebih lanjut ia laporkan data akumulatif kasus probable sebanyak 725 orang, meliputi 629 orang sudah selesai isolasi, 16 orang isolasi di rumah sakit, dan 80 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, urai SAG.

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.457 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.190 orang, sedang isolasi di rumah 194 orang, dan 73 orang sedang isolasi di rumah sakit.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Erdogan Tegaskan Turki Butuh Israel
Presiden Turki Tayyip Erdogan (REUTERS/Murad Sezer)

Erdogan Tegaskan Turki Butuh Israel

Pasangan Cagub Mualem - TA Khalid mendaftar di KIP Aceh (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)
Pasangan Cagub Mualem - TA Khalid mendaftar di KIP Aceh (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)

Ramai-ramai Menggugat