PM, BANDA ACEH – Gampong Film salah satu program dari Aceh Film Festival akan hadir di lima Kabupaten di Aceh, dimulai dari tanggal 27 Juni hingga 2 Juli 2025.
Sebagai program utama dari Aceh Film Festival, Gampong Film adalah sebuah pemutaran film keliling di kampung-kampung yang ada di Aceh. Gampong Film telah dilaksanakan sejak tahun 2015, yang digagas oleh Yayasan Aceh Dokumenter (Aceh Documentary). Gampong Film diadakan setiap setahun sekali, sebagai ruang apresiasi karya-karya sineas Aceh.
Jamaluddin Phonna selaku Direktur Aceh Film Festival (AFF) mengatakan Gampong Film dibuat untuk membangkitkan memori sinema dan menghadirkan kembali pengalaman menonton layar tancap yang pernah ada di Aceh.
“Selama kami melaksanakan Gampong Film, kami selalu menemukan para tetua yang memilki pengalaman menonton lanyar tancap seperti ini, yang hal itu sudah jarang ada di Aceh. Saya rasa Gampong Film ini penting sebagai ruang menikmati sinema di Aceh,” ujarnya saat di wawancarai di kantor Aceh Documentary.
Jamal melanjutkan, “pada tahun ini, Gampong Film sedikit berbeda. Kami akan dibantu oleh programmer film lokal yang telah dilatih bulan Mei lalu. Artinya mereka yang akan memilih lokasi pemutaran dan film-film yang ingin mereka putar. Kami hanya menyiapkan katalog filmnya.”
Setelah bekerjasama tahun lalu, Gampong Film 2025 kembali bekerjasama dengan Anti Coruption Film Festival (ACFFEST) dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
“Kami juga dibantu oleh Balai Pelastarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh dan kami juga bekerjasama dengan komunitas-komunitas di daerah,” lanjutJamal.
Gampong Film kali ini akan dilaksanakan di Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Tengah dan Aceh Besar, dengan jadwal sebagai berikut; di Bireuen pemutaran akan dilakukan pada tanggal 27 Juni 2025 di Gampong Ulee Alue. Kemudian akan dilanjutkan di Lhokseumawe pada tanggal 28 Juni 2025 di Gampong Alue Awe. Selanjutnya, pemutaran akan dilaksanakan di Aceh Tengah pada 29 Juni 2025 di Gampong Gegarang.
Pada tanggal 1 Juli 2025 layar tancap Gampong Film 2025 akan hadir di Pidie, tepatnya di Gampong Ulee Tutue. Lalu ditutup di Aceh Besar, tepatnya di Gampong Lamsujen pada tanggal 2 Juli 2025.
Jamal mengaku alasan pemilihan tempat-tempat pemutaran tersebut karena jarang dikunjungi oleh Tim Gampong Film. “Saya berharap, kami bisa melakukan Gampong Film setiap tahun di desa-desa pelosok di Aceh setiap tahunnya. Masyarakat bisa mengikuti informasi Gampong Film di media sosial Aceh Film Festival,” tutup Jamal.
Belum ada komentar