Turkey Flag

Banda Aceh – Lembaga antarabangsa PuKAT (Pusat Kebudayaan Aceh dan Turki) kembali mengirimkan seorang mahasiswa untuk mengikuti program Harman Internship selama satu bulan dalam Agustus di Istanbul, Turki.

Kali ini, kesempatan itu didapatkan oleh seorang mahasiswa pascasarjana jurusan pertanian berbasis budaya (agriculture), Institut Pertanian Bogor (IPB) yang merupakan asisten dosen di Fakultas Pertanian Unsyiah.

Ketua PuKAT, Thayeb Loh Angen, di Banda Aceh, 5/8/2015, mengatakan, Harman Internship Program merupakan sebuah kegiatan magang untuk mahasiswa seluruh dunia yang dibuat oleh sekelompok intelektual Turki di Istanbul.

“Tahun 2014 kita mengirim Ariful Azmi Usman, seorang mahasiswa komunikasi di FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Unsyiah. Panitia Harman dan PuKAT merupakan organisasi yang terpisah. Dalam hal peserta Harman dari Aceh, PuKAT hanya memfasilitasi peserta selama beberapa bulan sampai hari keberangkatan pada awal Agustus,” kata Thayeb.

Thayeb mengatakan, Harman adalah program magang berdasarkan keahlian dan jurusan akademik peserta. Ariful yang merupakan mahasiswa komunikasi, diberikan kesempatan oleh Nazif Koca, direktur Harman di Istanbul, untuk magang di TRT (Televisi and Radio Turki), sebuah stasiun berita elektronik milik negara Turki yang memiliki cabang di beberapa negara, semacam CCN Australia, BBC Inggeris, dan Xinhua Cina.

“Setelah selesai mengikuti program Harman, Ariful telah menulis buku berjudul “Istanbul Warna Ibukota Dunia” yang kampanyenya berupa empat kali seminar, tiga kali di Banda Aceh dan sekali Lhokseumawe. Itu adalah program PuKAT yang terpisah dari panitia Harman.

Penerbitan buku catatan perjalanan Ariful adalah hasil kerja sama antara PuKAT dengan pihak YTB (Yabancı Türkiye Bursları), sebuah departemen beasiswa bagi pelajar di seluruh dunia yang ditangani oleh kantor Perdana Mentri Turki, saat itu masih Tuan Recep Tayyip Erdogan.

“Kita belum dikabarkan, Iqbal akan ditempatkan magang di instansi yang mana oleh Nazif Koca. Yang pasti itu di dalam wilayah Istanbul yang meliputi Eropa dan Asia dan dipisahi Selat Bosporus. Semoga Iqbal juga bisa menulis perjalanannya dan mampu kita terbitkan sebagai buku. Hanya Allah Ta’ala penentu segala sesuatu,” kata penulis buku Aceh 2025 ini.

(PM 005)

Komentar