IMG 20201205 WA0032
Warga mengumpulkan padi yang terendam akibat banjir di Aceh Utara, pada Sabtu (5/12). Foto: PM/Zikri

PM, Aceh Utara – Sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dilanda banjir akibat curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir, rumah dan lahan pertanian daerah tersebut ikut terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 1, 5 meter lebih.

Data sementara yang diperoleh, banjir terparah di antaranya melanda sejumlah gampong (desa) di Kecamatan Matangkuli, Lhoksukon, Pirak Timu dan Kecamatan Langkahan.

“Di dalam rumah warga di desa kami, ketinggian airnya ada yang mencapai 1,5 meter,” kata Jaharuddin, mantan Keuchik (Kepala desa) Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan dihubungi di Aceh Utara, Sabtu.

Jaharuddin mengatakan di desanya banjir mulai memasuki pemukiman penduduk sejak kemarin sore, sementara puncaknya terjadi sekitar pukul 23.00 WIB malam tadi atau Jumat malam.

Sejumlah warga mulai menggungsi ke tempat lebih aman sejak tadi malam, sebagian memilih balai desa dan sebagai lainnya mengungsi ke rumah kerabat dan tetangganya.

“Ada juga warga yang bertahan di rumahnya, karena rumahnya lebih tinggi. Lahan pertanian juga ikut terendam.  Tanaman jagung kami anya nampak pucuknya saja,” kata Jaharuddin.

Hal serupa juga disampaikan Muhammad Zulfadli, tokoh masyarakat Gampong Tanjong Haji Muda, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.

“Di dalam rumah di desanya kami, airnya sudah mencapai 1 meter. Kalau di jalanan memang sudah tidak lagi bisa dilintasi kendaraan,” kata Zulfadli menjelaskan.

Saat ini, sambung dia, ketinggian air di desanya masih terus bertambah, namun mulai pelan tidak seperti tadi malam.

Zulfadli menambahkan bahwa banjir di desanya akibat curah hujan tinggi yang diperparah luapan dua sungai yakni Krueng Keurutoe dan Krueng Pirak.

Kepala Dusun Tgk Di Kujruen, Dayah LT, Kecamatan Lhoksukon Nasrudin juga melaporkan hal serupa.

“Selain rumah, tanaman padi yang baru siap tanam juga ikut terendam. Banjirnya akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai Krueng Peutoe,” jelasnya.

Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Aceh Utara Muhktaruddin menyebut bahwa data yang diperoleh pihaknya banjir ini melanda setidaknya 18 kecamatan di kabupaten tersebut dengan ketinggian air bervariasi.

Untuk pengungsi, sambung Muhktarudin, sudah ada seperti di Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, namun pihaknya belum bisa memastikan berapa kepala keluarga yang mengungsi, karena tim masih di lapangan.[]

Sumber : Antara Aceh

Komentar