Wakapolri: Pembacokan Polisi di Aceh Tak Terkait Politik

Wakapolri: Pembacokan Polisi di Aceh Tak Terkait Politik
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti

Jakarta—Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti memastikan bahwa pembacokan oknum polisi oleh warga Aceh Besar, Kamis (13/3) malam, tidak terkait isu politik.

“Tidak ada kaitan dengan politik. Waktunya (kejadian) memang dekat pemilu tapi kaitannya dengan pemilu enggak ada,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/3).

Mantan Kabaharkam itu mengatakan berdasarkan keterangan di lokasi setempat, peristiwa itu berawal dari pesta minuman keras antara oknum polisi dengan tiga warga Aceh di Jembatan Aneuk Galong, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar. Lantaran tersinggung, oknum polisi yang diketahui bernama Toni itu terlibat perkelahian dengan dua warga Aceh itu.

Oknum polisi itu kemudian menembak dua warga yakni Baihaqi (40) di paha dan Syarial di dada. Sedangkan satu warga lainnya, Herman (33) mengalami luka bacok di tubuhnya. Usai menembak, Toni berusaha melarikan diri namun dikejar warga. Ia kemudian dibacok berkali-kali hingga tewas, Jumat (14/3) dini hari.

“Kan kita dapat keterangan dari sana (Aceh) bahwa itu tadinya minum (minuman keras) sama-sama. Kemudian saling ribut, tersinggung, mungkin pengaruh minuman keras sehingga terjadi penembakan,” kata Badrodin.

Polisi masih melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP). Sementara jenazah divisum di RSU Zainal Abidin, Banda Aceh.(lampungpost)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

DPRK Aceh Tenggara Sahkan 10 Qanun
Penutupan sidang paripurna pengesahan 10 raqan, yang digelar Dewan Agara, di Oproom Setdakab Agara. |PIKIRAN MERDEKA/Riky Kutacane.

DPRK Aceh Tenggara Sahkan 10 Qanun