PM, Aceh Tengah – Ketua Karang Taruna Aceh, Ismet Tanjong mengatakan angka kemiskinan di Aceh masih tergolong tinggi. Padahal Aceh setiap tahun menerima kucuran dana Otonomi Khusus (Otsus) triliunan dari Pemerintah Pusat.
“Dana tersebut seyogyanya bisa digunakan untuk membangun infastruktur, sanitasi air bersih, rumah dhuafa, rumah sekolah dan rumah sakit di daerah tertinggal dan terisolir,” ujar Ismet Tanjong dalam acara Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) di Kemukiman Jamat, Kecamatan Linge, Aceh Tengah, Minggu lalu (31/3).
Ismet mengatakan, kemukiman Jamat merupakan kemukiman terisolir di Aceh Tengah dengan kondisi pembangunan yang serba terbatas, baik dari sisi pembagunan infastruktur maupun sumber daya manusia.
Karena itu, Karang Taruna berkomitmen hadir melakukan bulan bakti sosial di tempat tersebut selama empat hari. Kegiatannya tersebar di lima titik. Pada kesempatan itu, Ismet berkomitmen mengajak semua pihak membangun Aceh dengan berkunjung ke daerah tertinggal dan terisolir, sehingga pemerintah jadi tahu persis kondisi masyarakat di sana.
“Pembagunan disini tertinggal jauh, sebagian jalannya belum teraspal dengan jarak tempuh berjam-jam, rumah sekolahnya sangat terbatas, ditambah lagi kegiatan pendidikannya tidak berlangsung normal, umumnya anak- anak pergi ke sekolah saat pembagian rapor saja, seperti siswa siswi di Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA),” terang Ismet.
Ismet menambahkan, masyarakat Jamat masih sulit berkomunikasi dengan pihak luar, sehingga pemerintah disarankan memikirkan tower (menara) komunikasi untuk kelancaran sinyal telepon.
“Jadi mudah dipantau, jika terjadi bencana alam mengingat keadaan alam disini sangat ekstrem,” tambahnya.
Kegiatan BBKT ini turut dihadiri Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Bupati Aceh Tengah Isabella Abubakar dan 18 Kepala SKPA di Aceh. [*]
Belum ada komentar