Blangpidie – Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian diwakili Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sri Widayati, mengemukakan Aceh merupakan salah satu provinsi dengan populasi sapi sebanyak 672 ribu ekor pada tahun 2018.

“Berdasarkan data BPS 2018. Populasi sapi Aceh merupakan terbesar kedua di Indonesia setelah Sumatera Utara,” katanya ketika memberi kata sambutan pada acara puncak bulan bhakti peternakan 2019 di Blangpidie, Aceh Barat Daya, Minggu.

Widayati berharap, populasi sapi tersebut masih dapat ditingkatkan lebih besar lagi mengingat tersedianya potensi lahan dan sumber daya pakan yang belum termanfaatkan di Provinsi Aceh.

Selain itu juga ditunjang dengan mengoptimalkan pengembangan sapi Aceh yang merupakan rumpun ternak asli Indonesia dan telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tahun 2011.

Sapi ini sangat mudah berkembang sesuai dengan iklim dan topografi Aceh. Selain itu dukungan kesungguhan eksaminator (wirausaha) yang mempunyai semangat tinggi tentu menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan populasi sapi di Aceh.

“Saya juga pernah mendengar ada istilah ‘beurandang’ di Aceh yakni kebiasaan masyarakat Aceh yang menyimpan jerami sebagai cadangan pakan ternak. kearifan lokal ini perlu dijaga dan dikembangkan dengan sentuhan teknologi seperti pembuatan hey dan silase,” katanya.

Apalagi, lanjutnya, sistem budidaya ternak terintegrasi seperti padi-sapi, kemudian sapi-jagung, sapi-sawit, maupun kambing-kopi masih berpeluang besar untuk dikembangkan disini.

Acara yang berlangsung di lapangan Pulau Kayu, Susoh tersebut turut dihadiri Plt Gubernur Nova Iriansyah, kepala SKPA, para bupati, Forkofimkab dan masyarat peserta Expo ternak dari 23 kabupaten/kota.

Sumber: Antara

Komentar