Dampak Gempa, Jalan Retak dan Batu Besar Berserakan

rusak akibat gempa aceh
Warga melintas diantara puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter di kantor Taspen, Banda Aceh, Kamis (12/4).(Pikiran Merdeka/Heri Juanda)

Pidie—Gempa yang berkekuatan 6 SR yang berpusat 15 km barat daya kota Banda Aceh berdampak cukup parah di Pidie, Aceh. Sejumlah ruas jalan di daerah tersebut retak-retak dan sebagian longsor.

Seperti dilansir detikcom, Selasa (22/1) siang kondisi kawasan Desa Alulandung, Kecamatan Mane, Pidie, jalan yang menghubungkan Pidie-Meulaboh retak sepanjang 5 meter. Jalan beraspal itu tampak cukup membahayakan jika dilalui.

Selain itu, batu-batu besar yang sebelumnya berada di bahu jalan, kini berserakan di tengah jalan. Menurut keterangan warga, saat gempa terjadi, batu-batu itu bergeser.

Rumah-rumah di daerah yang dicapai 2,5 jam dari Pidie itu rusak. Enam di antaranya bahkan roboh. Tembok-tembok berantakan.

Salah satu warga setempat, Latif (45) menyatakan, saat kejadian, dia tengah tidur. Tiba-tiba rumahnya bergetar dan ada puing-puing berjatuhan. “Saya sempat kena. Anak saya juga, sampai terluka,” kata lelaki yang rumahnya rusak 90 persen ini.

Mengenai korban, Latif mengaku belum mengetahui secara detail. Namun dia memastikan memang ada korban. “Sudah dibawa ke Puskesmas,” katanya.

Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Afriadi kepada Tempo mengatakan korban yang meninggal adalah Tutia Rahmi, 11 tahun, warga Desa Mane, Kecamatan Mane, Pidie. Lokasi tersebut sekitar 155 kilometer dari Banda Aceh yang menjadi pusat gempa. “Satu orang meninggal dan ada banyak yang luka-luka,” ujarnya.

Menurutnya, korban meninggal akibat terkena reruntuhan rumah. Selebihnya ada sepuluh yang luka-luka, yang terdata sementara.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait