PM, Meulaboh – Sejumlah nelayan di Kabupaten Aceh Barat tidak dapat melaut lantaran cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir. Perubahan gelombang dan tingginya air pasang akibat arah badai menyulitkan aktifitas mereka sampai hari ini, Selasa (26/6).
“Kita sudah coba melaut, namun karena gelombang tinggi mencapai empat meter akhirnya terpaksa pulang kembali,” ujar seorang nelayan, Samsul (36).
Samsul mengatakan, jika dipaksakan melaut, selain membahayakan keselamatan, hasil tangkapan pun tidak mampu menutupi biaya operasional kapal.
“Banyak kebutuhan, seperti solar, juga ransum, jadi yang ada justru merugi kalau tetap melaut,” tambah dia.
Amatan pikiranmerdeka.co, Kapal Motor milik nelayan tampak tersandar di dermaga Desa Panggong, kecamatan Johan Pahlawan. Nelayan yang tidak melaut hanya bekerja membetulkan jaring, kail bahkan memperbaiki lantai kapal yang sudah lapuk. Samsul mengaku kebanyakan para pelaut itu tidak memiliki pekerjaan sampingan. Mereka hanya menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan laut.
“Ada juga nelayan yang memaksa melaut meski cuaca badai dan gelombang tinggi, karena tidak memiliki pekerjaan lain, jika tidak melaut bagaimana cara mereka menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak,” tuturnya. []
Reporter: Aidil Firmansyah
.
Belum ada komentar