Bang Wandi Raup Puluhan Juta Rupiah dari “Pedasnya” Cabai

Bang Wandi Raup Puluhan Juta Rupiah dari “Pedasnya” Cabai
Bang Wandi Raup Puluhan Juta Rupiah dari “Pedasnya” Cabai

PM, CALANG – Usaha tani cabai ternyata masih menjanjikan keuntungan besar bagi petani. Apalagi, kebutuhan cabai di masyarakat sangat tinggi.

Namun, tidak semua masyarakat memilih berprofesi menjadi petani. Apalagi, di tanah air ini profesi petani masih di pandang rendah. Padahal, jika bersungguh-sungguh dengan usaha tersebut, maka semua akan berhasil dan mendapat keuntungan besar.

Contohnya pemuda-pemuda di gampong Mon Mata, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya. Mereka mampu meraih omset puluhan juta rupiah dari hasil bertani cabai intensif.

Isvandi, salah satu petani cabai di wilayah tersebut saat bincang-bincang dengan PIKIRANMERDEKA.CO, beberapa waktu lalu mengatakan, dalam sekali panen Ia mampu meraup rupiah hingga jutaan rupiah.

“Jika harganya sedang tinggi, untuk sekali panen hasilnya jutaan rupiah,” ujar Isvandi, yang juga nenjabat sebagai kepala desa Mon Mata.

Isvandi mengaku sudah menggeluti usaha menanam cabai secara intensif sejak lima tahun lalu. Dalam perjalananya, Ia mengaku juga pernah mengalami pasang surut, terlebih saat harga cabai di pasaran sedang lesu.

Isvandi di kebun cabai miliknya (pikiranmerdeka.co/Arif Hidayat)

“Saya sudah menanam cabai internsif ini sudah 5 tahun, dulu pernah juga gagal, namun setelah satu kali gagal maka Alhamdulillah saat ini sudah berhasil,” ujarnya semangat.

Ia mengaku termotivasi menggeluti bidang tani ini dari diri sendiri. “Saat ini banyak dari kita memikirkan bahwa bertani itu hal yang sepele, namun kalau kita tekun dengan benar maka semua itu akan menghasikan uang yang banyak,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Wandi ini membagikan pengalamannya menanam aai seara intensif. Kata dia, setelah menanam cabai tersebut membutuhkan waktu sekitar empat bulan baru bisa dilakukan perdana.

“Cabai intensif ini bisa dipanen sampai dengan 30 kali semasa hidup batang, sehingga kalau harga cabai tersebut tidak turun maka kita mampu meraih omset puluhan juta rupiah dalam 1000 batang cabai,” ucapnya.

Ia menuturkan, untuk tahun ini Ia menanam sekitar 2.500 batang cabai di atas lahannya di gampong Mon Mata. Usaha itu dia jalankan bersama dengan lima orang pemuda lainnya.
“Saat ini kami menanam sekitar 2.500 batang cabai intensif di desa Mon Mata,” sebutnya.

Diakhir bincang-bincang dengan PIKIRANMERDEKA.CO, Ia berpesan kepada pemuda khususnya pemuda gampong Mon Mata untuk terus semangat dengan bertani.

“Saya berpesan kepada pemuda untuk terus semangat dalam bertani, jangan mendengar omongan orang bahwa itu tidak ada masa depan. Karena dengan bertani kita juga bisa jadi pengusaha. Dengan itu kita tidak bekerja di bawah jari orang lain,” pesan Isvandi.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait