PM, Tasikmalaya – Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zaenal Arifin, Rabu (4/4), berkunjungan ke Kabupaten Tasikmalaya. Kunjungan ke kota santri tersebut, untuk studi banding terkait penyelesaian masalah LGBT dan Narkoba di Kota Banda Aceh.
“Sekarang sudah mulai bermunculan LGBT dan narkoba. Kami datang ke sini untuk melihat kondisi, sebagai pembanding untuk melakukan perubahan dan perbaikan di sana,” tutur Zaenal Arifin, seperti dilansir initasik.com.
Menurutnya, Tasikmalaya dipilih sebagai perbandingan lantaran sebagian besar masyarakatnya menganut agama Islam. Selain itu, juga terdapat banyak pondok pesantren yang diyakininya mampu menangani permasalahan narkoba dan LGBT dengan baik.
“Kami ingin menyelamatkan anak bangsa. Mudah-mudahan para pemuda di Banda Aceh tidak dirusak oleh narkoba. Makanya kita berguru ke Tasikmalaya ini,” sebut Keuchik Zainal.
Setelah melakukan kunjungan dan melihat cara yang dilakukan oleh Pemkab Tasikmalaya dalam menangani permasalahan itu, pihaknya mengaku akan mengadopsi cara tersebut dan merealisasikanya di Banda Aceh.
“Kalau untuk pendirian pondok pesantren baru, saya rasa sulit karena keterbatasan lahan. Tetapi kita akan mengadopsi materi pesantrennya. Tentu saja kita harus mengajukannya terlebih dahulu ke provinsi,” paparnya.
Saat ditanya jumlah permasalahan LGBT, narkoba, dan pendangkalan di Aceh, Zaenal mengatakan belum banyak. “Tetapi, yang namanya daerah yang menjalankan syariat agama Islam, walaupun sedikit jumlahnya akan jadi sorotan. Kita tidak mau karena nila setitik, permasalahan itu merusak citra Islam di Banda Aceh,” pungkasnya.()
Sumber: Initasik.com
Belum ada komentar