Aceh Raih Tiga Emas di PON XXI Cabang Muaythai

IMG 0213 OVIYANDI
Atlet muaythai Aceh Antonia Bui Ola berpose setelah upacara pengalungan medali PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Selasa (10/9/2024). Antonia Bui Ola berhasil meraih medali Emas setelah bertarung dengan atlet muaythai Jawa Timur Annisa Rahmaniyah di babak final kelas elit 60 kg putri. Foto: PM/Oviyandi Emnur

PM, Banda Aceh – Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia (MI) Aceh mengungkapkan kepuasan atas pencapaian atletnya dalam ajang muaythai di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

“Kami berhasil meraih tiga medali emas, satu perak, dan tiga perunggu di PON 2024,” ujar Ketua Pengprov Muaythai Aceh, Dahlan Djamaluddin, di Banda Aceh pada Selasa malam.

Dahlan menjelaskan bahwa dua emas diraih di pertandingan laga, satu emas di pertandingan seni, sementara perak diperoleh dari laga, dan tiga perunggu lainnya dari berbagai nomor pertandingan.

Ia menyebutkan, status sebagai tuan rumah memberikan dorongan semangat tambahan bagi para atlet untuk berprestasi maksimal. Selain itu, persiapan panjang yang dilalui para atlet dan pelatih juga turut menjadi faktor kesuksesan.

“Alhamdulillah, kami masih bisa mempertahankan tradisi medali di cabang muaythai sejak PON Papua 2021,” tambahnya.

Pada PON Papua, Aceh meraih satu emas, dan pencapaian tahun ini dianggap sebagai peningkatan. “Kami sangat bersyukur, meski menghadapi 27 tim terbaik dari berbagai daerah, kami tetap bisa meraih medali. Ini merupakan kebanggaan besar,” ujarnya.

Dua medali emas Aceh disumbangkan oleh Rifandi Saputra dan Antonia Bui Ola dalam partai final yang berlangsung di Banda Aceh, Selasa. Rifandi meraih emas di kelas elite 54kg putra setelah mengalahkan Tommy Bagus dari Jawa Timur. Antonia juga membawa pulang emas setelah mengalahkan Annisa Nur Rahmaniyah di kelas elite 60kg putri.

Sementara itu, Ridwansyah, atlet Aceh lainnya, meraih medali perak setelah dikalahkan oleh Ferry Irawan dari NTB di kelas elite 45kg putra.

“Kami sangat bersyukur atas keberhasilan ini. Ini adalah hasil dari perjuangan panjang,” ucap pelatih Aceh, Rafo.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Aliran sungai krueng Aceh di bawah kolong jembatan Pango. (Photo Pikiran Merdeka,Oviyandi Emnur)
Aliran sungai krueng Aceh di bawah kolong jembatan Pango. (Photo Pikiran Merdeka,Oviyandi Emnur)

Water Front City Gagal Beroperasi