Tampilkan Tarian Wanita di Malam Hari, Panitia Unsyiah Fair XII 2017 Minta Maaf

Tampilkan Tarian Wanita di Malam Hari, Panitia Unsyiah Fair XII 2017 Minta Maaf
Liputan Today

PM, Banda Aceh – Panitia Unsyiah Fair ke-12 tahun 2017, secara resmi menyatakan permintaan maaf terkait penampilan tarian wanita di malam hari, dalam kegiatan tersebut beberapa hari lalu.

Permintaan maaf itu disampaikan ketua panitia Unsyiah Fair ke 12, Muhammad Suhail Ghifari, dalam siara pers yang diterima media ini, Sabtu (11/11).

Pada 7 November 2017 kemarin, panitia menggelar panggung kreasi di halaman AAC Dayan Dawood. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah siswa dan siswi sekolah di Kota Banda Aceh.

Dalam kegiatan tersebut, penampilan dance cover dari salah satu SMA di Kota Banda Aceh, dianggap oleh pengunjung dan warga melanggar kode etik yang berlandaskan syariat Islam.

Penampilan tarian yang dimainkan oleh sejumlah siswi ini pun, menuai kecaman dan kritikan dari masyarakat dan kalangan mahasiswa.

“Maka dengan telah terjadinya hal-hal yang dianggap melanggar syariat Islam, kami dari panitia pelaksana Unsyiah Fair ke-12 dengan ini memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekhilafan tersebut,” tulis Muhammad Suhail Ghifari dalam rilis permintaan maaf panitia.

Muhammad Suhail Ghifari menyebutkan, kesalahan tersebut tersebut terjadi karena kelalaian dan kecerobohan pihaknya sekalu panitia pelaksana.

“Kesalahan ini bukan dari peserta, akan tetapi ini kesalahan dari kami panitia pelaksana atas kejadian yang diluar kontrol kami. Kami panitia pelaksana tentu tidak ada niat sedikitpun untuk melakukan hal-hal yang terburuk, akan tetapi niat kami untuk melakukan yang terbaik untuk mengharumkan nama Unsyiah,” tambahnya.

Selaku Ketua Panitia Unsyiah Fair ke-12 tahun 2017, Muhammad Suhail Ghifari juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi dari berbagai pihak yang telah membantu Unsyiah Fair ke-12 tahun 2017 ini.

“Saya selaku Ketua Panitia Unsyiah Fair ke-12 tahun 2017 sekali lahi memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan kami dalam melaksanakan acara ini. Semoga ini menjadi pembelajaran terbaik untuk kami panitia memperbaiki diri kedepannya,” pungkasnya.()

1 Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. (Privacy Policy)

  1. Assalamu’alaikum Wr. Wb
    Bisakah panitia merubah acara tersebut dengan acra yg islami dengan melakukan perlombaan tausiah dan baca al-qur’an.
    Dengan itu, masyarakat awam tentukan akan terbaka hati untuk kata ma’af dan percaya para panitia masi menganut agama islam tentunya.

    Wassalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Senjata api illegal sitaan Polda Aceh. (Foto PM/Taufan Mustafa)
Senjata sitaan Polda Aceh. Ada 32 pucuk senjata api laras panjang dan laras pendek, 4.955 butir peluru, 28 buah magazen dan satu granat sitaan dipamerkan, di halaman Mapolda Aceh, Jeulingke, Banda Aceh, (29/10/2015). Selain memamerkan sejnjata, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini, Polda Aceh memusnahkan hampir satu ton ganja kering dan barang bukti narkoba lain berupa sabu, ekstasi, dan psikotropika. Taufan Mustafa.

Polda Aceh Pamer 32 Bedil Sitaan dan Basmi BB Narkoba