PM, BANDA ACEH— Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan itu telah disetujui oleh jajaran pimpinan partai lokal tersebut yang lahir dari eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (11/6/2025), Nurzahri menyampaikan bahwa pengunduran dirinya telah dibicarakan secara langsung dengan Ketua Tuha Peut Partai Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua Umum Muzakir Manaf alias Mualem, serta Sekretaris Jenderal Aiyub Abbas.
“Tidak ada alasan khusus yang melatarbelakangi pengunduran diri saya ini. Saya hanya ingin lebih fokus pada pekerjaan saya,” ujar Nurzahri.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pimpinan partai atas pengertian dan restu yang diberikan atas keputusannya. Nurzahri diketahui menjabat sebagai juru bicara sejak tahun 2021.
Kendati tidak lagi memegang jabatan resmi, Nurzahri memastikan dirinya tetap akan berkontribusi bagi Partai Aceh.
“Saya akan tetap membantu partai baik secara pemikiran maupun tenaga untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Aceh yang tidak henti-hentinya kami perjuangkan,” tambahnya.
Sejauh ini, Partai Aceh belum mengumumkan pengganti resmi untuk posisi juru bicara. Namun, menurut Nurzahri, untuk sementara peran tersebut akan dipegang oleh Sekjen Partai Aceh, Aiyub Abbas.
Partai Aceh merupakan partai lokal yang tampil sebagai pemenang dalam Pemilu 2024. Dengan raihan 20 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), partai ini berhak atas posisi Ketua DPRA.
Tokoh sentral Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, juga memenangkan kontestasi Pilkada Aceh pada November 2024 lalu. Ia kini menjabat sebagai Gubernur Aceh berpasangan dengan Fadhlullah Dek Fadh, Ketua Partai Gerindra Aceh.
Belum ada komentar