PM, Banda Aceh – Keberadaan jembatan yang menghubungkan Gampong Panca dengan Panca Kubu di Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, sangat vital bagi masyarakat.
Dampak ketiadaan jembatan ini, mereka terpaksa menyeberangi sungai dengan berjalan kaki, atau bahkan mengarunginya dengan kendaraan bermotor. Dampak tersebut juga dirasakan terutama bagi masyarakat yang hendak mengangkut hasil pertanian mereka pasar-pasar di Aceh Besar dan Banda Aceh.
Selain itu, para siswa sekolah dasar juga harus bertaruh nyawa menyeberangi arus sungai untuk tiba di sekolah. Belum lagi kesulitan akses untuk mengantar warga yang sakit berobat ke puskesmas dan rumah sakit.
“Hasil pertanian warga kerap membusuk lantaran tak dapat segera diangkut ke pasar karena arus sungai sedang deras,” ujar Keuchik Panca Kubu, Nur Tamren di sela-sela kunjungan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meninjau jembatan itu, Rabu (27/1/2021).
Ia juga mengeluhkan, “anak-anak juga sering tak bisa ke sekolah karena takut debit air sungai sedang tinggi,” ujar Nur Tamren. Bahkan, kata dia, tahun lalu seorang bocah sempat meninggal dunia lantaran terseret arus saat menyeberangi sungai.
Selain itu, sejumlah motor milik warga juga pernah terseret arus saat mengarungi sungai. Akibatnya warga harus bergotong-royong untuk mencari dan mengangkat kembali motor dari dasar sungai. “Bahkan kereta saya sendiri hari itu juga terseret arus,” kata Nur.
Ia berharap pemerintah segera membangun jembatan itu demi kepentingan hidup masyarakat setempat. “Saya berterima kasih kepada Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar. Semoga jembatan ini cepat selesai dibangun,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Nova Iriansyah menjanjikan pembangunan Jembatan Panca dilanjutkan pada tahun 2022. Namun tak menutup kemungkinan proyek itu bisa dimulai tahun ini, dengan memasukkannya ke anggaran perubahan 2021. (*)
Belum ada komentar