Ini Kronologis Siswi Nyemplung ke Laut

Ini Kronologis Siswi Nyemplung ke Laut
Anggrek, ditemani ibunya saat dirawat di RSUD Fauziah Bireuen.
Anggrek, ditemani ibunya saat dirawat di RSUD Fauziah Bireuen.
Anggrek, ditemani ibunya saat dirawat di RSUD Fauziah Bireuen.

PM, Bireuen—Anggrek (16), siswi kelas dua SMK Peusangan Bireuen nekat nyemplung ke laut setelah ribut-ribut dengan sang pacar. Berikut kronologis kejadian itu versi ibu korban, Sulida (38).

Sebelum peristiwa itu, Anggrek berangkat ke tempat pengajian di kampungnya.”Kala itu saya tidak menaruh curiga, juga ketika ia tidak pulang ke rumah pada malam kejadian,” kata Sulida.

Kisah dia, anak gadisnya itu memang sering tidak pulang ke rumah usai pengajian, karena ia biasa menginap di rumah temannya yang satu tempat pengajian.

Kejadian itu diketahuinya setelah warga lain mengabari kalau anaknya, Anggrek,sudah berada di rumah sakit setelah sempat hanyut di laut Krueng Juli, Kecamatan Kuala.

Kepada dirinya, papar Sulida, Anggrek mengaku pada malam itu dijemput Z dengan sepeda motor di kawasan Meunasah Gampong Rambong, Kecamatan Peusangan, Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Awalnya, ia diajak jalan-jalan ke Kota Bireuen. “Selanjutnya ia diboyong ke kawasan pinggir laut Krueng Juli. Dis ana teranyata sudah ditunggu dua lelaki lain dan mencoba menganggunya,” katanya.

Saat itu Anggrek sempat lari dan bersembunyi ke areal persawahan. Saat di persawahan warga, Z sempat memanggil Anggrek seraya meminta keluar dari persembunyiannya. “Saat Anggrek bersembunyi, Z  juga sempat meminta Anggrek keluar saraya karena katanya dua lelaki itu sudah tidak ada lagi,” terang Sulida meniru ucapan Anggrek.

Namun Anggrek masih tetap bersembunyi dan tidak mau keluar dari persembunyiannya di sawah. Apalagi ia tidak percaya lagi kepada Z setelah kejadian itu.

Singkat cerita, lanjutnya, Anggrek lari menyelamatkan diri dan nyemplung ke laut. Tanpa sadar ia berenang hingga 2 mil di lepas pantai yang akhinya diselamatkan oleh M Daud, nelayan Krueng Juli Barat. [Joniful Bahri]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pekerjaan Docking Kapal Mengecewakan Nelayan Pasie Meukek
SALAH seorang nelayan di gampong Pasie Meukek menunjukkan item pekerjaan proyek docking kapal yang masih ada kekurangan. Pekerjaan proyek docking kapal sumber dana Otsus tahun 2014 sebesar Rp 1,7 miliar lebih ini, diprotes oleh nelayan Pasie Meukek karena tidak sesuai harapan masyarakat sehingga telantar tidak bisa digunakan selama hampir satu tahun. Hendrik Meukek.

Pekerjaan Docking Kapal Mengecewakan Nelayan Pasie Meukek

IMG 20210410 WA0043 660x330 1
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.kes, memantau pelaksanaan gerakan bersih, rapi, estetis dan hijau (BEREH) di Kantor Bank Aceh Syariah Cabang A. Majid Ibrahim, Sigli , Sabtu, (10/4/2021). [Dok. Ist]

Sekda Tinjau BEREH di Bank Aceh Syariah di Pidie