Banda Aceh—Empat gempa kuat mengguncang perairan Aceh secara beruntun, Sabtu (21/4). Kepanikan warga sempat terjadi di sejumlah daerah, namun tidak ada laporan korban jiwa.
Gempa pertama berkekutan 5,1 skala Richter (SR) terjadi pukul 02.34 WIB di Barat Laut Simeulue dengan kedalaman 10 kilometer. Disusul gempa berkekutan 5,6 SR pada pukul 05.19 WIB dengan kedalaman 10 kilometer di Barat Daya Kepulauan Simeulue.
Selanjutnya, gempa 5,9 SR kembali terjadi di Barat Daya Kepulauan Simeulue pada pukul 05.28 WIB. Terakhir gempa berkekuatan 6,5 SR terjadi lagi di lokasi yang sama pada pukul 06.14 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa-gempa tersebut terjadi tepat di awal trench interface interslab lempeng Indo Australia-Euroasia. “Gempa pertama kecil kemudian, diikuti gempa kedua makin besar dan diikuti lagi gempa ketiga lebih besar lagi. Tiga gempa itu hanya dalam 3 jam kurang,” katanya.
Sejak gempa besar 8,5 SR pada 11 April 2012, kata dia, Aceh telah dilanda lebih dari 100 kali gempa susulan dengan intensitas bervariasi. “Namun, gempa-gempa susulan ini belum ada yang berpotensi tsunami,” katanya.
Hingga tadi malam belum ada laporan kerusakan akibat gempa yang berpusat di Simeulue itu. “Sampai sekarang belum ada laporan kerusakan,” kata petugas BMKG, Tifar, Sabtu (21/4).
Tifar menegaskan, BMKG tidak merilis adanya potensi gelombang tsunami akibat gempa tersebut. Dijelaskannya, kawasan Simeulue masih terus diguncang gempa dengan kekuatan yang berbeda-beda. “Ini merupakan efek dari gempa hebat yang terjadi pekan lalu. Gempa dengan kekuatan yang tak sama akan terus terjadi di kawasan ini,” katanya.[dtc/*]
Belum ada komentar