Skenario Pertemuan Irwandi - Mualem
Skenario Pertemuan Irwandi - Mualem

“Kita berkomitmen, apa yang diputuskan KIP nanti, itu hasil yang harus kita hormati bersama. Jika ada gejolak di lapangan, kita sama-sama redamkan. Mungkin agak sukar, tapi kita bicarakan setelah ini.”

Statmen ini meluncur dari mulut Muzakir Manaf saat bertemu Irwandi Yusuf. Bertempat di sebuah rumah di kawasan Gampoeng Pineung, Banda Aceh, dua tokoh yang paling dibicarakan publik bertemu, Rabu, 22 Februari 2017. Menariknya, pertemuan itu berlangsung usai suksesi pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Aceh yang berjalan dengan tensi tinggi.

Aura kebahagiaan terpancar dari wajar Irwandi. Meski terlihat lelah, Irwandi yang memakai topi khas pilot dipadu dengan jas abu-abu sesekali melempar senyum saat disorot kamera pewarta. Sementara Mualem yang mengenakan baju coklat dipadu dengan celana biru donker tak terlalu banyak bicara. Aura yang terpancarkan di wajahnya menunjukkan kelelahan.

Informasi diperoleh Pikiran Merdeka, Mualem awalnya tengah berada di Jakarta. Namun, ia terus mengupdate informasi tentang di lapangan pascapncoblosan. Melalui orang-orang dekatnya, Ketua Komite Peralihan Aceh ini mendapat kabar bahwa Irwandi ingin bertemu dengannya.

Mualem tak langsung merespon niat pertemuan tersebut. Sedangkan Irwandi bersama instrinya Darwati A Gani diketahui ingin ke Singapura untuk pemeriksaan kesehatannya. Karena ingin bertemu Mualem sebelum penetapan kandidat terpilih, Irwandi menunda keberangkatannya. Darwati akhirnya berangkat lebih awal.

Membutuhkan waktu dua hari untuk menggagas pertemuan itu. Melalui orang terdekatnya, Mualem mengirimkan pesan kepada Irwandi siap bertemu di tempat netral. Begitu pun Irwandi, juga meminta untuk bisa diatur bertemu Mualem.

Pada Rabu (22/2) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, Mualem tiba dari Jakarta. Ia langsung menuju lokasi pertemuan. Sementara Irwandi juga sedikit terlambat datang ke lokasi bersama Sofyan Dawood. Dalam pertemuan itu, dari PA juga terlihat Kautsar yang merupakan Ketua Fraksi Partai Aceh di DPRA.

Irwandi dan Mualem sempat berbincang empat mata selama lebih satu jam lebih. Tak ada yang tahu apa isi pembahasan dua sahabat lama ini. Baik Kautsar maupun Sofyan Dawood mengaku tahu tahu isi pembicaraan keduanya.

Seusai pembicaraan selama sejam lebih, keduanya keluar dan menemui wartawan yang sudah menunggu. Dalam penjelasannya, Irwandi mengaku pertemuan ini adalah momentum pemersatu mantan GAM yang selama ini terbelah karena perbedaan jalur politik.

“Kita sudah sepakat bersatu lagi. Saya ingin seperti masa lalu, semuanya bersatu,” ujar Irwandi Yusuf seperti dikutip dari Serambi TV.

Baca Juga: Skenario Irwandi-Mualem

Dikatakannya, masing-masing pihak masih menunggu keputusan KIP Aceh. Meski dalam hitung-hitungan real count maupun Situng KPU terpantau kemenangan Irwandi, namun keduanya sepakat menghargai keputusan KIP.

Mualem juga menyatakan hal senada. Menurutnya, perjuangan yang dilakukan pihaknya sudah maksimal. Namun, apapun keputusan KIP Aceh harus diterima. “Kita komitmen, apa yang diputuskan KIP nanti, itu hasil yang harus kita hormati bersama. Jika ada gejolak di lapangan, kita sama-sama redamkan. Mungkin agak sukar, tapi kita bicarakan setelah ini,” tutur Mualem. “Kita sudah berusaha, namun Allah yang menentukan.”

Melalui pertemuan ini, tambah Mualem, tidak ada lagi perdebatan antara kedua belah pihak. Ia juga berharap, kedua kubu bisa bersama-sama memikirkan nasib Aceh ke depan dengan pembangunan yang lebih baik.

“Hari ini kami sudah berjumpa, untuk memikirkan Aceh di masa hadapan. Kita samakan persepsi, tidak ada lagi dawa dawi,” sebut Mualem.

Irwandi pun menceritakan pengalaman kemenangannya pada 2006 dan kekalahannya pada Pilkada 2012. Kata dia, dirinya sudah mengambil hikmah dari kelahannya di tahun 2012. Kekalahan itu disebut Irwandi sudah tercatat di Lauhul Mahfuz. Begitupun kemenangannya pada 2006 dan Pilkada 2017. Ia hanya berharap, selepas Pilkada ini seluruh elemen politik di Aceh bisa bersatu.

“Aceh mesti bangkit, Aceh mesti hebat. Dana Otsus tidak banyak lagi dan nggak banyak lagi, kita gunakan sebaik mungkin,” tegas Irwandi.

Irwandi sempat menyebut permintaan khusus kepada Mualem. Yakni, mendapat dukungan dari Fraksi PA di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh. Menurut dia, Mualem yang memimpin Partai Aceh sebagai pemimpin mayoritas di DPRA bakal dibutuhkan dalam kepemimpinannya di periode kedua. Hal ini diperlukan untuk memperkuat Aceh dengan memadukan peran eksekutif dan legislatif.

“Ini perpaduan legislatif dan eksekutif. Kalau kedua ini kompak, ya kloplah. Sinergitas keduanya akan mampu membawa Aceh lebih baik ke depan,” sebutnya.

“Saya mengharapkan Partai Aceh yang menguasai legislatif mendukung saya. Dalam artian bukan mendukung secara pribadi, namun mendukung  program-program yang kita sepakati,” sambung Irwandi.

Baca: Menakar Nasib PA

Mendengar permintan Irwandi, Mualem mengatakan akan menyampaikan kepada seluruh kader di tingkat bawah. “Seperti Bang Wandi katakan tadi, mari kita bersatu bersama membangun Aceh,” tutur Mualem.

Sementara itu, Kautsar yang juga hadir di dalam pertemuan tersebut mengaku tak tahu menahu isi pembicaraan Irwandi dan Mualem. Begitu pula Sofyan Dawood.

“Orang mengira pertemuan keduanya hanya makan saja. Padahal, sebelumnya mereka sudah berbicara sejam lebih dan tak ada yang tahu,” sebut Kautsar. “Saya dan pemilik rumah saja tak tahu apa pembicaraan mereka. Begitu juga Bang Yan.”

Menurut Kaustar, pertemuan keduanya berlangsung cair. Ibarat dua teman lama yang sudah lama tak bertemu. Pertemuan tahap pertama berakhir setelah wawancara dengan media dan diakhiri dengan makan siang bersama.

Selepas makan siang, Irwandi, Mualem, Sofyan Dawood dan Kautsar masih berbincang hingga sore di rumah tersebut.

Soal pertemuan ini, tegas Kautsar, adalah keinginan keduanya dan sudah dipertimbangkan dengan bijak oleh Mualem. Menurut dia, tidak ada yang bisa memaksa Mualem bertemu Irwandi jika bukan karena keinginan keduanya untuk menjaga kestabilan politik dan memelihara perdamaian yang sudah terbangun di Aceh.

Diakui Kautsar, pertemuan dilakukan di tempat netral, bukan di rumah Irwandi maupun di kediaman Mualem dikarenakan keinginan keduanya. Setelah pertemuan itu, kemungkinan bakal ada pertemuan lanjutan.

“Pasti ada pertemuan selanjutnya. Mereka berdua ini kan juga teman, mungkin akan ada pertemuan lanjutan. Apalagi Irwandi butuh dukungan Mualem,” jelas dia.[]

Komentar