BPM Dukung Pembangunan Wisata Islami Ruyueng

Warga melintasi jembatan gelagar besi Ruyueng yang dibangun dengan dana PNPM dan BKPG. Foto | Ist
BPM Dukung Pembangunan Wisata Islami Ruyueng
Warga melintasi jembatan gelagar besi Ruyueng yang dibangun dengan dana PNPM dan BKPG. Foto | Ist
Warga melintasi jembatan gelagar besi Ruyueng yang dibangun dengan dana PNPM dan BKPG. Foto | Ist

Pikiran Merdeka – Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi Aceh mendukung pengembangan pantai Ruyueng, Mesjid Raya, Aceh Besar menjadi lokasi wisata Islami.

Hal itu ditegaskan Kepala BPM Aceh, Drs Zulkifli HS MM. Menurutnya, untuk mendukung gagasan warga Ruyueng tersebut, sebuah jembatan gelagar besi telah dibangun di sana, sehingga warga jadi mudah kepantai, tanpa harus mengarungi sungai.

Pebangunan jembatan gelagar besi itu menghabiskan anggaran Rp327 juta lebih. Pembangunannya lebih murah karena dilakukan secara swaklola oleh masyarakat. “Malah untuk untuk lampu jembatan, warga pasang sendiri dengan dana upah kerja yang mereka kembalikan ke desa,” ungkap Zulkifli.

Kini, setelah jembatan itu ada, ramai yang berkunjung ke pantai Ruyueng. Malah menurut warga setempat, kata Zulkifli, setiap minggu ada artis lokal yang shooting video klip di sana. “Pantainya sangat bagus, sangat cocok untuk lokasi wisata,” lanjut Zulkifli.

Masih menurut Zulkifli, untuk menunjang wisata Islami di sana, warga tujuh desa di sekitar Ruyueng telah menyiapkan berbagai program, mulai dari pembangunan fasilitas rekreasi, hingga tempat olah raga. “Di bagian barat jembatan malah sudah diratakan pasirnya, pohon kelapa juga ditebang untuk pembangunan lapangan bola,” ungkapnya.

Untuk itu Zulkifli mengatakan, pihknya akan mengupayakan dana dari berbagai pihak untuk mewujudkan wisata Islami di pantai Ruyueng. Ia mencontohkan seperti di Kementerian Ekonomi Kreatif yang menyediakan dana sebesar Rp500 juta untuk satu desa wisata. “Kita akan upayakan itu secara bersama-sama dengn BPM-G Kabupaten Aceh Besar,” tegasnya.

Zulkifli menjelaskan, nantinya lokasi wisata Islami Pantai Ruyueng akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Karena itu ia meminta kepada keuchik dan masyarakat setempat agar menyipkan peraturan desa (reusam gampong) terkait pengelolaan objek wisata yang akan dikembangkan tersebut. [adv]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait