Banda Aceh Menuju Kota Parfum, USK Siap Kawal Ekosistem Hulu-Hilir Nilam

IMG 7845
IMG 7845

PM, BANDA ACEH – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Marwan, memaparkan capaian inovasi sosial USK dalam pengembangan komoditas unggulan nasional Nilam Aceh selama satu dekade terakhir. Presentasi tersebut disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Nasional bertema Road to Launching Banda Aceh Kota Parfum Indonesia, yang digelar pada Jumat, 23 Mei 2025.

Dalam paparannya, Prof. Marwan menjelaskan bahwa inovasi sosial yang dilakukan USK melibatkan pendekatan inklusif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dijalankan secara kolaboratif melalui skema penta helix plus, yang mencakup perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat, media, lembaga keuangan, serta sektor logistik dan transportasi.

Rektor USK itu juga memaparkan sejarah panjang nilam di Indonesia dan sejumlah terobosan yang telah dilakukan oleh USK dalam lebih dari sepuluh tahun terakhir. Inovasi tersebut mencakup proses pembibitan, budidaya, penyulingan, pemurnian, formulasi produk turunan, branding, pemasaran, transfer iptek, pengembangan masyarakat, hingga penerapan teknologi ramah lingkungan seperti zero waste dan circular economy. Tak hanya itu, nilam Aceh kini juga telah diekspor langsung dari Banda Aceh ke Paris menggunakan maskapai nasional Garuda Indonesia.

Terkait program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia, Prof. Marwan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membentuk ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, agar dampaknya dapat berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“USK siap bekerjasama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh, melakukan transfer iptek dan pendampingan bagi segenap stake holder khususnya petani dan penyuling nilam, anak muda kreatif dan UMKM dalam membangun Kota Parfum,” jelas Marwan.

“Pengalaman lebih 10 tahun yang dilakukan USK dalam riset, inovasi dan hilirisasi nilam, dapat menjadi acuan agar secara bersama kita rencanakan program dan implementasinya agar memiliki daya gerak positif untuk ekonomi masyarakat,” tegas Rektor lebih lanjut.

“Kita berharap inisiasi bagus dari Pemko Banda Aceh akan mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dari Satgas Hilirisasi dan kementerian terkait seperti Kemenparekraf, Kementan, Perindustrian, Perdagangan serta kementerian dan lembaga lainnya,” tutup Marwan.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, dalam sambutannya menyambut baik pelaksanaan Semiloka Nasional tersebut. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk ajakan agar berbagai komunitas turut serta dalam gerakan Banda Aceh sebagai kota parfum.

“Kita memiliki nilam yang terbaik di dunia. Digunakan di Perancis sebagai bahan baku parfum. Kini saatnya kita kembangkan parfum sendiri di Kota Banda Aceh. Kita bekerjasama dengan ARC-USK untuk penerapan teknologinya,” jelas Illiza.

Ia juga menambahkan bahwa Banda Aceh memiliki kekayaan flora khas Aceh seperti bungong jeumpa dan seulanga yang aromanya akan dikembangkan dalam taman-taman tematik atsiri guna mendukung identitas kota sebagai pusat parfum nasional.

“Selain itu kita juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama dari kementerian dan pemerintah daerah lainnya, agar hulu-hilir Banda Aceh Kota Parfum semakin berkembang,” lanjutnya.

Illiza juga menyampaikan rencana pembangunan tugu “Banda Aceh Kota Parfum Indonesia” yang akan ditempatkan di lokasi strategis dalam kota sebagai simbol gerakan tersebut.

Semiloka Nasional ini juga menghadirkan narasumber Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dan Dessy Ruhati selaku Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif. Acara dipandu oleh Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh USK, Syaifullah Muhammad, selaku moderator.

Kegiatan yang berlangsung di lantai 8 Gedung Landmark BSI tersebut dilanjutkan pada malam harinya dengan peluncuran produk parfum berbasis nilam milik Pemko Banda Aceh dengan merek Tarina, bertepatan dengan peringatan 820 tahun Kota Banda Aceh di Taman Sari.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20210609 WA0033 678x381 1
Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh. [Dok. Ist]

TPAKD Diminta Dukung Pemberantasan Rentenir di Banda Aceh