AS Kembali Berlakukan Hukuman Mati setelah Absen 16 Tahun

AS Kembali Berlakukan Hukuman Mati setelah Absen 16 Tahun
Salah hukuman mati yang dilaksanakan di AS adalah dengan suntikan maut. (BBC)

Pemerintah federal Amerika Serikat akan kembali mengeksekusi para terpidana mati setelah absen selama 16 tahun.

Jaksa Agung William Barr mengatakan dalam sebuah pernyataan (Kamis, 24/7) bahwa dia telah mengarahkan Biro Penjara (BOP) untuk menjadwalkan eksekusi lima terpidana hukuman mati.

Barr mengatakan, kelima orang tersebut dihukum karena pembunuhan atau pemerkosaan anak-anak atau orang tua. Eksekusi dijadwalkan untuk digelar pada Desember 2019 dan Januari 2020.

“Di bawah administrasi kedua pihak, Departemen Kehakiman telah meminta hukuman mati terhadap penjahat terburuk,” kata Barr.

“Departemen Kehakiman menegakkan aturan hukum dan kami berutang kepada para korban dan keluarga mereka untuk meneruskan hukuman yang dijatuhkan oleh sistem peradilan kami,” tambahnya, seperti dimuat BBC.

Pengumuman itu mengangkat moratorium informal hukuman mati federal sejak eksekusi Louis Jones Jr tahun 2003. Dia adalah seorang veteran Perang Teluk berusia 53 tahun yang dihukum atas penculikan dan pembunuhan prajurit 19 tahun Tracie Joy McBride.

Hukuman mati dilarang di tingkat negara bagian dan federal oleh keputusan Mahkamah Agung tahun 1972, tetapi diberlakukan kembali pada tahun 1988.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Informasi Hukuman Mati, 78 orang dijatuhi hukuman mati antara tahun 1988 dan 2018 tetapi hanya tiga yang telah dieksekusi sejak itu.

Saat ini, tercatat ada 62 tahanan hukuman mati federal. Barr mengatakan, dia telah menginstruksikan BOP untuk mengadopsi adendum yang memungkinkannya untuk menggunakan obat tunggal Pentobarbital sebagai pengganti prosedur tiga obat yang sebelumnya digunakan dalam eksekusi federal.

Obat ini adalah obat penenang kuat yang memperlambat tubuh, termasuk sistem saraf, hingga titik kematian.

Departemen Kehakiman mengatakan lima eksekusi dijadwalkan untuk Daniel Lee Lewis, pembunuh satu keluarga termasuk seorang gadis delapan tahun.

Lezmond Mitchell, yang membunuh seorang wanita berusia 63 tahun dan cucunya yang berusia sembilan tahun, Wesley Ira Purkey, yang memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia 16 tahun dan membunuh seorang wanita berusia 80 tahun.

Alfred Bourgeois, yang mencabuli dan membunuh putrinya yang berusia dua tahun, dan Dustin Lee Honken, yang membunuh lima orang termasuk dua anak.

Lima eksekusi akan dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Amerika Serikat di Terre Haute, Indiana, dan eksekusi tambahan akan dilakukan di kemudian hari.

Sumber: RMOL

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Media Center PON
Media Center PON Aceh-Sumut resmi dibuka oleh Wamen Kominfo Nezar Patria, Ahad, (8/9/2024). Foto: MC PON Aceh-Sumut.

Media Center PON XXI Resmi Dibuka