Gas Melon Langka di Aceh Barat dan Pidie, Harga Capai Rp 30 Ribu

Gas Melon Langka di Aceh Barat dan Pidie, Harga Capai Rp 30 Ribu
ILUSTRASI

MULABOH – Warga Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Pidie dalam beberapa pekan terakhir direpotkan dengan sering menghilangnya gas elpiji 3 kg atau gas tabung melon di pasaran. Selain langka, harga elpiji 3 kg juga jauh dari harga eceran tertinggi atau HET.

Di Kabupaten Aceh Barat, mahalnya harga gas elpiji di tingkat pengcer membuat warga mengeluh. Pasalnya, di sejumlah kios di Meulaboh, sejak beberapa hari terakhir menjual gas elpiji tersebut mencapai Rp, 30,000,- per tabung.

Tingginya harga elpiji di tingkat pengecer itu sudah berlangsung dua pekan terakhir ini. Diduga, kelangkaan karena pasokan terbatas sementara permintaan meningkat.

“Memang pasokan gas tiga kilogram selalu lancar, tapi keberadaannya di pangkalan langsung habis beberapa saat setelah dibongkar, karena masyarakat yang membutuhkannya sudah sangat ramai,” ujar umar warga Meulaboh Rabu (6/9).

Menurut umar,karena keberadaan gas sering langka di pangkalan, masyarakat yang membutuhkan gas terpaksa harus membeli di kios-kios pengencer meskipun dengan harga melambung tinggi.

Kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Pidie. Sejumlah warga di wilayah tersebut mengaku kesulitan mendapatkan gas 3 kilo gram. Kelangkaan tersebut terjadi pada 3 hari menjelang hari raya Idul Adhahingga saat ini.

Seperti di Kecamatan Delima, Pidie, Kota Sigli dan Simpan Tiga, masyarakat menenteng tabung gas kosong akibat tidak mendapat gas yang berisi.

Delima Ramadhana kepada wartawan, Rabu (6/9) mengaku sudah mencari di beberapa tempat distributor gas dan agen eceran, namun tak juga tersedia gas tersebut.

“Saya berusaha untuk mencari gas dimana – mana, tapi sulit mendapatkannya,” jelasnya.

Tambah Delima, jika ada gas elpiji yang dijual di tempat agen eceran harganya jauh lebih tinggi dari harga yang disubsidi oleh pemerintah.

“Kalau sudah mendesak walau mahal tetap kita beli. Harga di pangkalan 18.000 tapi kalau di kios kios kecil mencapai 25.000 hingga 28.000,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud mengatakan, saat ini sudah mendapat informasi tentang kelangkaan gas di Pidie. Menurutnya, kelangkaan gas tersebut juga terjadi akibat kurangnya pasokan gas.

“Kemudian jadwal pemasokan yang tidak tepat dan terjadi perubahan sehingga gas elpiji terasa langka dan tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Kita segera cek kelangkaan gas 3 kg dan apa persoalannya,” papar Wabup.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

img 20240406 wa00371
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, SE MSi bersama Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, S.STP, MM meninjau persediaan bahan kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1445 H di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (06/04/2024).

Bustami Hamzah Pantau Stok dan Harga Pangan di Pasar Al Mahirah dan Pasar Lambaro

Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, menyerahkan SK Plt Sekda Aceh kepada Kadispora Aceh, M Nasir, di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin, 17//3/2025. Foto: Biro Adpim
Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, menyerahkan SK Plt Sekda Aceh kepada Kadispora Aceh, M Nasir, di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin, 17//3/2025. Foto: Biro Adpim

Muzakir Manaf Tunjuk M Nasir Sebagai Plt Sekda Aceh