PM, YOGYAKARTA, — Sebuah berita mengharukan dari Kota Yogyakarta menyebar begitu cepat di media sosial Facebook. Kabar itu mengenai kisah seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Futicha Sirrulhayati Muna atau yang akrab disapa Icha.
Kabar itu merupakan kisah pilu Icha, yang meninggal dunia hanya beberapa jam setelah mengikuti wisuda dari tempatnya berkuliah, Program Studi Biologi FMIPA UNY, Sabtu (29/8/2015).
Yang membuat para netizen semakin terharu adalah foto yang menyertai kabar duka ini. Pada foto itu, Icha tampak menerima ijazahnya saat wisuda dalam kondisi memejamkan mata.
Dikutip dari situs resmi UNY, kisah mengharukan Icha ini diumumkan pihak kampus lewat sebuah artikel berjudul “Icha yang Ceria Itu Telah Tiada”.
Menurut pihak UNY, Icha meninggal sekitar pukul 17.00 WIB di Magelang, Jawa Tengah. Sementara itu, proses wisuda itu berlangsung pada Sabtu pagi. Saat wisuda, Icha harus menggunakan kursi roda karena memang sedang sakit.
Evy Yulianti, Kepala Program Studi Biologi FMIPA UNY yang juga menjadi pembimbing skripsi Icha mengatakan bahwa Icha adalah sosok mahasiswi yang rajin, ceria, dan bersemangat.
“Sebenarnya dia sudah agak lama merasa sering pusing, tetapi hal tersebut tidak membuatnya mengeluh. Icha sudah beberapa kali periksa di rumah sakit di sekitar Muntilan,” lanjutnya.
Dulu, kenang Evy, sewaktu masih menjalani bimbingan skripsi dan pada waktu ujian, wajah Icha terlihat masih ceria, begitu juga saat yudisium tiba. Namun, setelah itu, kesehatannya semakin menurun. Icha beberapa kali harus dirawat di rumah sakit.
Gadis kelahiran Magelang, 30 Agustus 1993, ini berhasil menyelesaikan tugas skripsinya dalam waktu 5 bulan 8 hari. Icha mengikuti ujian tugas akhir pada 10 Juli 2015, dan mengikuti yudisium periode Juli 2015.
Icha yang tinggal di Kalibening, Dukun, Magelang, yang adalah putri seorang guru, tidak pernah mengambil cuti kuliah. Oleh karena itu, ia mampu menyelesaikan studi selama 4 tahun. Hebatnya, meski sakit, Icha meraih predikat cum laude dengan IPK 3,65.
Tak sedikit netizen yang mengaku terharu setelah mengetahui kisah sedih Icha.
“Ayo padha ndongakake Icha supaya diapura lan amal ibadahe ditampa dening Gusti Alloh. Dene anak-anaku sing isih padha ngudi ilmu ing pawiyatan luhur, semangate Icha supaya padha ditiru (Ayo kita doakan Icha supaya diterima amal dan ibadahnya oleh Gusti Allah. Untuk anak-anakku yang masih menuntut ilmu, teladanilah semangat Icha),” tulis seorang pengguna Facebook asal Rembang, Jawa Tengah, bernama Agus Wartanto.
Semangat Icha untuk tidak menyerah dan tetap menempuh studinya ini, secara berantai, menjadi sebuah inspirasi bagi banyak orang.
Belum ada komentar