• Warga Temukan Ceceran Darah di Lokasi

Bireuen—Seorang buruh batu bata, Iskandar A Bakar ,37, warga Meunasah Pase, Kematan Juli, Bireuen menghilang dari tempat kerjanya. Iskandar diduga dibunuh orang karena di lokasi warga menemukan ceceran darah segar.

Informasi dihimpun Pikiran Merdeka, Iskandar  menghilang  di tempat kerjanya pada salah satu dapur bata di desanya pada Kamis, (29/3) sekira pukul 18.00 WIB. Warga mengetahui kejadian itu pagi Jumat (30/3), namun hingga sore Iskandar belum ditemukan.

Iskandar sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik batu bata milik orang dan tukang panjat kelapa di desanya. Ia dilaporkan hilang oleh keluarganya pada pagi Jumat kemarin, setelah Iskandar tidak pulang ke rumah hingga pagi hari.

“Kami menunggu bapak sampai larut malam, tapi bapak tidak juga pulang-pulang,” kata Mirna, 16, anak tiri Iskandar di sela-sela pencarian Iskandar, kemarin.

Menurut warga setempat, sebelum menghilang  ada warga yang sempat melihat korban sedang menyusun batu bata bersama Mirna anak tirinya di pabrik batu bata tempat ia bekerja biasa. Sementara isterinya Ernita ,27, menghadiri acara seneujoh familinya di Sigli.

Menjelang magrib Iskandar menyuruh Mirna pulang, kerena sudah mulai malam disertai hujan lebat. “Lalau ankanya pun pulang,” kata seorang warga.

Sementara,  menurut keterangan Mirna mengaku sebelum menghilang Iskandar sedang menyusun sisa batu bata di dapur bata itu. “Saat itu, bapak menyuruh saya pulang, karena mau magrib dan sedang hujan. Saya langsung pulang bersama pekerja lainnya,” kata Mirna.

Ernita, isteri Iskandar menambahkan, awalnya dia tidak tahu suaminya hilang. “Saya baru mengetahui paginya karena abang tidak pulang-pulang. Saat Mirna pulang ke rumah saya sempat menanyakan kemana bapak. Mirna bilang, bapak masih menyusun sisa bata,” jelas Ernita.

Ernita mengatakan , dia tidak menaruh curiga suaminya hilang. Dia berpikir suaminya tidur di dapur bata karena hari itu hujan lebat.

Disinggung penyebab hilangnya korban, Ernita mengatakan tidak mengetahuinya, kerena selama ini suaminya tak pernah bermasalah dengan orang lain, termasuk sesama pekerja di kawasan pabrik batu bata.

Keuchik Meunasah Paseh, Juli, Bireuen, Bustami mengatakan dia mengetahui Iskandar hilang dari laporan warga sekitar jam 10.00 WIB, kemarin.

“Setelah mendapatkan laporan itu, saya bersama sejumlah warga lain langsung menuju lokasi saat tempat Iskandar berkerja. Terakhir, kami sempat menemukan bercak darah di tanah, di susunan batu bat serta di kereta sorong  dapur bata,” katanya.

Setelah itu, lanjut Bustami, mereka langsung melaporkan temuan itu ke Polsek Juli dan sesaat kemudian sejumlah anggota kepolisian Polsek Juli tiba dilokasi. Guna untuk mengetahui kebenaran hilangnya korban, tambahnya, anggota polisi  ditemani puluhan warga sempat menyisir pondok pabrik bata dikawasan itu termasuk di semak-semak pinggir lokasi kejadian.

Amatan  dilapangan, Tim Reaksi Cepat kantor Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Bireuen menurunkan  lima personilnya dan satu penyelam guna mencari jejak korban di tiga titik kolam  galian tanah batu bata di desa itu.

Namun hingga menjelang sore kemarin, Iskandar belum ditemukan dan pencarian dilanjutkan hari ini.

Kapolsek Juli, Iptu Saleh Amri yang dihubungi Pikiran Merdeka melalui telepon salulernya mengatakan hingga kemarin, anggotanya beleum menemukan jejak korban.

“Hingga saat ini, belum ada titik terang terkait hilangnya korban dan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut, dugaan sementara korban menghilang,” kata Saleh saat dihubungi.  Soal bercak darah, Saleh Amri mengakui pihaknya belum bisa memastikan korban dibunuh atau bukan sebelum jasad korban ditemukan.[pm/jon]

Komentar