BKSDA Hadirkan Pawang Atasi Harimau di Aceh Selatan

Harimau ilustrasi suara
BKSDA Hadirkan Pawang Atasi Harimau di Aceh Selatan

PM, Meulaboh – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mendatangkan pawang harimau. Hal ini dilakukan untuk penanganan karena adanya seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), yang masuk ke perkebunan warga di kawasan Seuleukat, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan.

Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Subulussalam Aceh Hadi Sofyan mengaku, pawang yang didatangkan bernama Syarwani, dari Meulaboh.

“Kita sengaja mendatangkan pawang guna membantu penanganan gangguan harimau di Aceh Selatan,” katanya, melansir Antara, Kamis (14/10/2021).

Adanya seekor harimau diketahui masuk ke perkebunan di kawasan Aceh Selatan, setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat.

Pihaknya berharap dengan didatangkannya pawang harimau ke Aceh Selatan, gangguan satwa liar yang dilindungi oleh negara akan dapat teratasi.

Sebelumnya, ia meminta masyarakat agar tidak mendekat ke areal perkebunan yang dilaporkan ada harimaunya tersebut. Pasalnya, belum diketahui bagaimana kondisi harimau tersebut.

“Tim BKSDA Aceh masih berada di tempat lokasi, berupaya melakukan penggiringan agar harimau kembali masuk hutan. Mudah-mudahan harimau tersebut menjauh dari perkebunan, sehingga warga dapat beraktivitas seperti biasa di kebun mereka,” tukasnya.[] sumber: suara.com

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Aplikasi PikiranMerdeka
Fauzan Yusuf memperlihatkan aplikasi mobile Pikiran Merdeka (paling atas) yang sudah tersedia di Play Store, per 17 Maret 2016. Photo: Pikiran Merdeka

Pikiran Merdeka Luncurkan Aplikasi Android

turun khalili
Baliho Cabup Bireuen dari Partai Aceh, Khalili, diturunkan, untuk digantikan dengan baliho bergambar Cabup Bireuen terbaru hasil keputusan Partai Aceh. FOTO: Rizanur

Pendukung Ruslan Turunkan Baliho Khalili

rusak akibat gempa aceh
Warga melintas diantara puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter di kantor Taspen, Banda Aceh, Kamis (12/4).(Pikiran Merdeka/Heri Juanda)

Dampak Gempa, Jalan Retak dan Batu Besar Berserakan