PM, Banda Aceh – Sastrawan Aceh, Herman RN, akan berbicara tentang perintah menulis oleh Nabi Muhammad dan perintah berdamai dari Allah Ta’ala dalam acara di Gedung Turki Sultan Selim II ACC, Banda Aceh, Selasa, 11 Agustus 2015, pukul 14.00 sampai selesai.

Acara tersebut dilaksanakan oleh Lembaga antarabangsa PuKAT (Pusat Kebudayaan Aceh dan Turki) bersama manajemen Gedung Turki Sultan Selim II ACC. Bentuk acaranya Dialog Kebudayaan bertajuk “Peran Intelektualime dalam Perdamaian Aceh”. Dialog ini menitikberatkan pembicaraan pada peran tulisan dalam perdamaian Aceh.

“Nabi Muhammad SAW meminta kita untuk menulis. Maka menulis adalah titah Nabi. Ada banyak ayat Allah yang menganjurkan dan meminta kita berdamai, bukan hanya dengan sesama manusia, tapi juga dengan alam,” kata Herman, di Banda Aceh, Sabtu, 8/8/2015.

Herman menyatakan, kertas yang digunakan untuk menulis, tinta yang dipakai, itu dari alam. Maka, ia menyatakan, menulislah sesuai sunnahtullah!

“Menulis adalah titah Nabi. Berdamai itu sunnatullah,” tegasnya.

Selain Herman RN, Dialog Kebudayaan yang dipandu oleh Thayeb Loh Angen tersebut akan diisi oleh Taufik Al Mubarak bertema Jurnalisme Damai, Salman Yoga S tentang Efek Laten Karya Tulis dalam Merawat Perdamaian, dan Mukhlisuddin Ilyas bertajuk Pentingya Catatan dan Dokumentasi Konflik Aceh.

 

(PM 005)

Komentar