Kasie Penyakit Menular Dinas Kesehatan kabupaten Aceh Jaya, Eka Randiana. (Ist)

PM, Calang –  Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) diketahui belum dapat disembuhkan hingga saat ini. Penyakit mematikan itu bahkan telah merambah di berbagai daerah di Aceh, tak terkecuali di kabupaten Aceh Jaya.

Sejak tahun 2010, Dinas Kesehatan mencatat ada sebanyak tiga kasus HIV di Aceh Jaya.

“Ada tiga kasus HIV/AIDS tercatat di Aceh Jaya,” ujar Kasie Penyakit Menular Dinas Kesehatan (dinkes) Aceh Jaya, Eka Randiana kepada pikiranmerdeka.co, Rabu (18/7).

Ia menyampaikan, HIV/AIDS yang terjangkit di Aceh Jaya rata-rata merupakan bawaan dari luar daerah, seperti orang yang pulang merantau dan pulang dalam keadaan terjangkit penyakit mematikan itu.

Penyakit HIV/AIDS di Aceh Jaya diketahui terjadi di tahun 2010, 2015 dan 2017.

“Sedangkan yang tahun 2010 dan 2015, penderitanya sudah meninggal,” ujar Eka.

Dalam menangani penyakit ini, Dinkes Aceh Jaya menemui banyak kendala. Salah satu kendala yang paling mencuat adalah si penderita jarang melaporkan penyakit tersebut.

“Tak bisa kita tangani khusus, karena mereka takut dikucilkan di masyarakat,” kata dia.

Apalagi pengobatan untuk penyakit ini, sambungnya, hanya tersedia di RSUDZA Zainal Abidin Banda Aceh. “Biasa mereka kita kasih rujukan untuk mengambil obat sebulan sekali,” pungkasnya.

Secara umum, penyebaran virus HIV/AIDS diketahui terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks bebas dan pengguna narkotika suntik secara bergantian.

Sementara itu, seperti dilansir dari jawapos.com, pengidap penyakit HIV/AIDS di Provinsi Aceh terus mengalami peningkatan sejak 2004 hingga kini. Ratusan kasus penyakit menular ini terdata di seluruh Aceh mulai 2004 hingga 2017.

Seperti dari data yang disampaikan Kasie Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman, terungkap bahwa total kasus sejak 2004 hingga 2017, ada 632 kasus HIV/AIDS yang terdata di Aceh.

Sementara pada 2017, kasus terbanyak di Kota Banda Aceh yakni 77 kasus. Para pengidap penyakit HIV/AIDS di Aceh berasal dari usia dan status pekerjaan yang sangat bervariasi. Rata-rata pengidapnya berusai produktif yakni rentang 20-50 tahun.

“Untuk swasta berada di angka 39 persen; IRT 20 persen; 8 persen karyawan; 6 persen PSK; siswa/mahasiswa 5 persen dan PNS di angka 6 persen,” terang Iman, sebagaimana dikutip dari jawapos.com pada Maret 2018 lalu. []

Reporter: Arif Hidayat

Komentar