Banda Aceh—Provinsi Aceh termasuk lintasan strategis yang berpotensi menjadi tempat pesembunyian kelompok teroris.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda Aceh Teuku Setia Budi saat pengukuhan Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh, di Banda Aceh, Selasa (07/08).

“Perlu diketahui Aceh termasuk kawasan lintasan strategis berpotensi menjadi tempat persembunyian kelompok teroris,” paparnya.

Bahkan pada Maret 2010, menurutnya, kelompok teroris pernah menjadikan Aceh sebagai basis pelatihan militer mereka di kawasan pegunungan di Aceh Besar.

“Beruntung, kegiatan latihan itu bisa dibongkar dan para pelakunya ditangkap. Namun tidak ada jaminan bahwa gerakan teroris itu sudah tidak ada lagi di Aceh. Mereka bisa muncul tanpa kita duga sebelumnya,” ungkapnya.

Bebas terorisme

Karena itu, gubernur mengatakan, kebersamaan antar masyarakat menjadi penting. Dan FKPT harus bisa berperan sebagai katalisator untuk memperkuat kebersamaan itu.

Dengan kebersamaan dan kekompakan, menurut Zaini Abdullah, dapat dicanangkan semangat “Indonesia bebas dari terorisme”.

Untuk itu, demikian gubernur, kehadiran FKPT juga merupakan salah satu bentuk kesadaran masyarakat guna membantu aparat keamanan dalam mengungkap aksi para teroris tersebut.

“Forum ini dituntut mampu membangun kebersamaan masyarakat, sehingga kita semua kompak dan sepakat menjadikan teror sebagai musuh bersama,” katanya menambahkan.

Gubernur juga berharap, FKPT dapat menjadi mitra strategis BNPT dalam upaya pencegahan munculnya aksi kelompok radikal. Baik dalam bentuk penyadaran maupun pemberdayaan kemampuan masyarakat mendeteksi kemungkinan munculnya kelompok radikal di wilayah masing-masing.

“Melalui FKPT kita juga dapat melahirkan kearifan lokal dalam menanggulangi radikalisme, misalnya melalui pendekatan tokoh masyarakat, memperkuat pendidikan agama dan budaya, menjalankan program pemberdayaan ekonomi,” demikian Gubernur Zaini Abdullah.[ipo]

Komentar